Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

WHO: Kematian Akibat Covid-19 Mungkin Mendekati 21 Jiwa

Foto : istimewa

WHO saat ini sedang melakukan analisis terhadap angka kematian yang lebih nyata selama pandemi.

A   A   A   Pengaturan Font

WHO mulai mencatat kasus dan kematian akibat Covid-19 sejak Januari 2020. Namun Van Kerkhove mengatakan, jumlah yang dilaporkan kemungkinan hanya puncak gunung es.

"Data berdasarkan kasus, seperti yang dilaporkan ke WHO, bukanlah indikator yang dapat diandalkan. Ini belum menjadi indikator yang dapat diandalkan selama beberapa tahun sekarang. Jadi kalau dilihat dari kurva epi, sepertinya virusnya sudah hilang, padahal sebenarnya tidak," ujarnya.

Kurva epi, atau kurva epidemi, adalah diagram batang yang menunjukkan distribusi kasus dari waktu ke waktu. "Menurut perkiraan air limbah yang kami peroleh dari sejumlah negara, sirkulasi aktual Sars-CoV-2 berkisar antara dua hingga 19 kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan," tambah Van Kerkhove.

Pada 14 Januari, Russia, Singapura, dan Italia merupakan negara-negara yang melaporkan jumlah kasus Covid-19 tertinggi dalam 28 hari sebelumnya. Secara global, total 941.265 kasus dilaporkan selama periode tersebut.

Namun Amerika Serikat, yang memiliki 6.100 orang meninggal karena Covid-19 dalam 28 hari hingga tanggal 14 Januari, bahkan tidak termasuk dalam 10 negara teratas yang melaporkan kasus terbanyak.Secara global, 10.000 kematian akibat Covid-19 dilaporkan pada Desember 2023.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top