Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspadai Bahaya Kolesterol Jahat Selama Liburan

Foto : Istimewa

Dokter spesialis penyakit dalam  dr. Wirawan Hambali, Sp. P. D

A   A   A   Pengaturan Font

Kolesterol LDL disebut jahat, karena peningkatan di dalam tubuh dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dalam pembuluh darah arteri. Jal ini dapat menimbulkan penyempitan aliran darah dan menyebabkan masalah pada jantung, otak, dan bagian tubuh lainnya.

"Sedangkan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) atau kolesterol baik berfungsi untuk membantu mengangkut kolesterol (membersihkan/scavenger) dari pembuluh darah arteri untuk kembali ke dalam hati," papar dr. Wirawan.

Prevalensi gangguan kolesterol di dunia dan Indonesia Gangguan kolesterol adalah masalah kesehatan global yang cukup umum. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa kadar kolesterol tinggi adalah faktor risiko utama untuk penyakit pembuluh darah jantung dan stroke, yang merupakan penyebab utama kematian di dunia.

Di Indonesia prevalensi gangguan kolesterol sendiri juga cukup tinggi. Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia (RISKESDAS 2018), proporsi penduduk Indonesia berusia lebih dari 15 tahun yang mengalami gangguan kolesterol adalah sekitar 21,2 persen (Kadar Kolesterol Total 200-239 mg/dL), dan 7,6 persen (Kadar Kolesterol >= 240 mg/dL). Ini menunjukkan bahwa banyak orang di Indonesia berisiko terkena penyakit jantung dan stroke akibat gangguan kolesterol.

Kriteria diagnosis gangguan kolesterol. Kolesterol total dengan nilai di atas 200 miligram (mg) per desiliter (dL) dianggap tinggi, Kolesterol LDL dengan nilai di atas 100 mg per dL dianggap tinggi. Kolesterol HDL dengan nilai di bawah 40 mg per dL pada pria dan 50 mg per dL pada wanita dianggap rendah. Trigliserida dengan nilai di atas 150 mg per dL dianggap tinggi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top