Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Revolusi Industri I Pemerintah Petakan Profesi Baru akibat Dampak Transformasi Industri

Waspadai Ancaman Pengangguran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Revolusi Industri 4.0 diperkirakan akan berdampak pada hilangnya sejumlah profesi baru dan munculnya sejumlah profesi baru.

JAKARTA - Rencana pemerintah memacu sektor perindustrian melalui revolusi industri generasi keempat diperkirakan akan mendatangkan permasalahan baru, terutama di pasar tenaga kerja. Di satu sisi, Revolusi Industri 4.0 dikhawatirkan akan menggerus sejumlah profesi. Namun di sisi lain, gagasan tersebut diyakini akan membuka peluang kemunculan beberapa profesi baru.

Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), Bambang Satrio Lelono, menyebutkan, khusus pada 2026-2030, pekerjaan yang bakal turun meliputi ahli las, staf akuntan, operator mesin, truk, dan ahli mesin. "Itu akan digeser dengan profesi baru, seperti perancang, pemogram kecerdasan buatan, perancang dan pengendali mesin otomatis, serta perancang software dan game online," ungkapnya dalam diskusi soal Revolusi Industri 4.0 di Jakarta, Senin (16/4).

Bambang menjelaskan, sebelum 2026, perkembangan sejumlah profesi juga telah turun karena digeser oleh beberapa profesi lainnya. Penurunan profesi lama itu terjadi secara berkala, yakni pada 2017 hingga 2020 serta pada 2021 hingga 2025. Revolusi industri 4.0 bahkan bisa menggeser 50 persen dari jumlah pekerjaan yang ada sekarang ini.

Meskipun ada potensi hilang, pemerintah meminta masyarakat tidak khawatir karena setiap perubahan pasti ada peluang pekerjaan yang baru. Pemerintah, terang Bambang, sudah menyiapkan pemetaan jabatan-jabatan pekerjaan baru akibat dampak dari Revolusi Industri 4.0.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top