Waspadai Ancaman Pengangguran
Strategi bersama transformasi industri ini harus menyesuaikan diri dengan kompetensi dan pasar tenaga kerja. Orang yang bisa beradaptasi akan mampu bersaing dalam setiap perubahan era industri. Sebagai contoh, ke depan produk mobil listrik akan menjadi andalan di pasar otomotif. Karena itu, desain pendidikan mulai tingkat SMK dan perguruan tinggi harus menuju ke sana.
"Kuncinya adalah diperlukan strategi bersama transformasi industri, pemetaan jabatan-jabatan baru dan pemenuhan skill yang sesuai dengan kebutuhan industri," jelas Bambang.
Data Kemenaker menyebutkan, total angkatan kerja (usia produktif) mencapai 192 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 128 juta angkatan kerja, 64 juta bukan angkatan kerja produktif (ibu rumah tangga dan lain-lain). Dari angkatan kerja sebesar 121 juta orang, sebanyak 7,04 juta orang adalah penganggur terbuka. Sementara dalam pasar kerja jumlah pekerja paruh waktu atau setengah menganggur sangat besar sekitar 51 juta orang.
Sebanyak 60 persen berpendidikan SMP ke bawah, sebanyak 27 persen pendidikan SMA sederajat, dan 12 persen lulusan perguruan tinggi. Dari komposisi ini angkatan kerja nasional 88 persen didominasi operator dan hanya 12 persen memiliki kemampuan perekayasa (engineer).
Dari data Kemenaker ini, justru pendidikan menengah ke atas yang banyak menganggur. "Hal ini yang harus diantisipasi sejak di pendidikan menengah dan tinggi," kata Bambang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya