Waspadai Aliran Dana Keluar dari "Emerging Markets"
YUSUF RENDI MANILET Peneliti Ekonomi Core - Naiknya eskalasi antara Tiongkok dan Taiwan memperburuk situasi kondisi geopolitik yang belum selesai antara Russia dan Ukraina.
"Fluktuasi capital outflow perlu diwaspadai dan diantisipasi dampak pengaruh normalisasi kebijakan moneter global pada berkurangnya likuiditas yang memengaruhi cost of fund," kata Menkeu, baru-baru ini.
Menanggapi imbauan tersebut, pengamat ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, mengatakan normalisasi kebijakan the Fed telah memicu perburuan aset dollar AS sehingga memicu capital outflow. Kondisi tersebut diakuinya berada di luar kendali otoritas, baik pemerintah maupun Bank Indonesia sebagai otoritas moneter.
Hal yang bisa dilakukan, kata Gunadi, adalah memastikan lembaga-lembaga keuangan nasional tidak reaktif terhadap situasi capital outflow tersebut. "Mereka harus turut menjaga pasar uang dalam negeri," kata Gunadi.
Selain itu, pemborosan devisa untuk impor (termasuk oleh lembaga-lembaga pemerintah) yang tidak krusial perlu diminimalkan.
Antisipasi dalam jangka panjang juga diperlukan karena fluktuasi pasar keuangan global mungkin masih akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang, karena sedang dalam proses mencari keseimbangan atau posisi yang baru pascapandemi dan di tengah konflik Russia-Ukraina yang belum menunjukkan kapan akan berakhir.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya