Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspada! Predator Incar Anak-anak Lewat ‘Game Online’

Foto : The Conversation/Shutterstock/Rawpixel.com

Sekelompok teman bermain ‘game’ di ponsel.

A   A   A   Pengaturan Font

Center for Digital Society, sebuah pusat kajian di Universitas Gadjah Mada yang berfokus pada isu masyarakat digital, mendefinisikan literasi digital sebagai bentuk kemampuan atau keterampilan seseorang dalam menggunakan dan memanfaatkan media digital, seperti media sosial, situs web, video online, aplikasi seluler hingga game online. Melalui literasi digital, anak tidak hanya mampu mengoperasikan peralatan teknologi digital, tetapi juga memanfaatkannya dengan cermat dan tepat. Hal ini mencakup kemampuan bersikap kritis dan menjaga privasi mereka di dunia digital dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

Kita perlu mengajarkan anak-anak tentang pentingnya keamanan data pribadi saat mengakses aplikasi atau game online. Mereka juga perlu memahami etika di dunia digital. Sebab dalam setiap aktivitas di dunia maya, mereka dapat terhubung dengan orang lain melintasi batas budaya maupun wilayah geografis. Artinya, anak-anak perlu diajarkan bagaimana berinteraksi dengan orang lain yang mereka kenal di dunia maya.

Dalam konteks game online, orang tua perlu membatasi waktu anak dalam menggunakan ponsel (screen time). Orang tua dapat menerapkan aturan mengenai kapan dan berapa lama anak diperbolehkan bermain game online. Tidak hanya itu, orang tua juga perlu mengawasi anak saat bermain game online, serta mengenalkan konten game yang sesuai untuk anak.

Orang tua bahkan dapat ikut serta menemani anak saat bermain. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi pada anak, menumbuhkan kepercayaan anak terhadap orang tua, serta mengurangi dampak negatif dari aktivitas game online.

Selain di rumah, sekolah pun dapat mengajarkan literasi digital, salah satunya melalui pembelajaran berbasis digital. Guru dapat mendorong kreativitas anak dengan memanfaatkan media digital, sekaligus mengajarkan anak untuk memanfaatkannya secara bijak. Guru juga perlu aktif mengawasi peredaran konten atau game online di sekolah yang dapat mempengaruhi perilaku anak, seperti konten kekerasan, pornografi, dan ujaran kebencian.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top