Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspada! Predator Incar Anak-anak Lewat ‘Game Online’

Foto : The Conversation/Shutterstock/Rawpixel.com

Sekelompok teman bermain ‘game’ di ponsel.

A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu upaya child grooming yang biasa dilakukan pedofil adalah sweet talk. Mereka merayu korban, berpura-pura menjadi teman, bahkan menjadikan pacar dengan tujuan memanipulasi agar bersedia melakukan aktivitas seksual.

Selain grooming, anak-anak yang bermain game online bisa mendapatkan tekanan dari para pedofil agar melakukan hal yang mereka inginkan. Tekanan ini bisa dilakukan mulai dari menyuap korban, misalnya dengan membelikan 'senjata atau properti' dalam game, memberikan sejumlah uang, sampai meneror korban agar melakukan sesuatu yang diinginkan pelaku-memaksa korban untuk mengirim foto atau video yang mengarah pada pornografi. Mereka pun dapat mengancam untuk memberitahu orang lain atau menyebarkan foto/video tersebut jika korban tidak menuruti.

Ini terjadi, contohnya, dalam kasus kekerasan seksual menggunakan perantara game online Free fire. Dalam kasus ini, pelaku mendekati korban dengan iming-iming diamond-alat tukar premium dalam game tersebut untuk membeli karakter, senjata, maupun mendapatkan item game eksklusif.

Bagaimana melindungi anak dari pedofil di 'game online'?

Kejahatan seksual sangat mungkin berdampak psikologis secara jangka panjang bagi anak-anak. Karena itu, kita membutuhkan solusi untuk mencegah agar mereka tidak lagi menjadi sasaran kaum pedofil di ranah digital. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan menanamkan literasi digital pada anak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top