Waspada! Ini Penyakit Paling Mematikan di Dunia versi WHO
Foto: istimewaMemiliki hidup yang sehat tentu menjadi dambaan semua orang. Setiap orang ingin terhindar dari penyakit. Namun, manusia selalu dihadapkan dengan penyakit kronis yang mematikan. Menurut Healthline, beberapa penyakit paling mematikan ini berkembang lambat sehingga dapat dipantau dan dikendalikan.
Berikut penyakit paling mematikan di dunia, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) :
- Stroke
Stroke adalah gangguan fungsi saraf dan pendarahan yang terjadi pada pembuluh darah otak secara mendadak dan akan terus bertambah parah. Dalam satu tahun terakhir, sebanyak 21,1 persen kasus stroke berakhir pada kematian.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, kejadian stroke banyak terjadi mulai usia 45 tahun ke atas. Namun, kasus stroke tertinggi terjadi pada kelompok umur 75 tahun ke atas sebesar 67 persen.
2. Penyakit jantung iskemik atau penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner (CAD) atau disebut penyakit jantung iskemik. Penyakit ini terjadi terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menjadi menyempit. Penyakit jantung koroner seringkali ditemukan pada kelompok dewasa dan usia lanjut, yaitu umur 45-54 tahun (2,1 persen), 55 sampai 64 tahun (2,8 persen), dan 65-74 tahun (3,6 persen).
3.Tuberkolosis atau TBC
TBC alias (Mycobacterium tuberculosis) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman TB yang masuk melalui pernapasan. Gejala tuberkulosis seperti batuk dua minggu atau lebih, batuk disertai dahak bercampur darah, sesak napas, dan demam lebih satu bulan.
4. Diabetes melitus
Diabetes melitus masuk dalam tiga besar penyakit paling mematikan di Indonesia. Sejumlah penduduk usia 15 tahun ke atas mencapai angka 1,5 sampai 2,1 persen. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak dan remaja pun bisa terkena diabates.
5.Penyakit paru obstruktif kronik
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru-paru progresif jangka panjang yang membuat sulit bernapas.Hingga saat ini, tidak ditemukan obat untuk PPOK, namun perkembangannya dapat diperlambat dengan pengobatan.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Sindi B Natalia Panjaitan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati