Warung Indonesia di London Tetap Bertahan di Tengah Pandemi
Zukni (kiri) dan Pino, membuka warung sebelum pandemi dan menjual berbagai panganan Indonesia termasuk sate, bakso.
Sementara seorang pemuda yang minta sambal banyak ke Pino dan mengaku sebagai pelanggan tetapnya mengatakan, "Saya biasa pesan Nasi Padang dengan rendang... juga sayur nangka. Warung ini tempat masakan terenak yang pernah saya coba," tutur dia.
Dalam dua tahun terakhir ini, kata Pino, pengamatan soal pelanggannya adalah 60 persen orang Indonesia, selebihnya orang lokal. "Jadi untuk orang Indonesia sendiri yang lebih banyak mereka pesan adalah Nasi Padang, bakso, gado-gado, mie ayam. Dan yang orang lokal banyak pesan rendang daging dan sate ayam," ungkap Pino.
Pino mengatakan salah satu tantangan terbesar adalah tingginya biaya, baik untuk operasional ataupun sewa. "Untuk satu tahun rental itu sebesar antara 60.000-100.000 poundsterling (1,16 miliar-1,93 miliar miliar). Plus semua keperluan di dapur seperti kompor, peralatan masak, dan segala macam," ungkap dia.
Mengerjakan Semua Sendiri
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya