Warga Suku Anak Dalam Diajarkan Perilaku Hidup Bersih
Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Unja memberikan edukasi cara mencuci tangan yang baik kepada anak-anak SAD Sarolangun.
Foto: Antara/UnjaJAMBI - Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat Universitas Jambi (Unja) membangun kesadaran hidup bersih dan sehat warga Suku Anak Dalam (SAD) di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
"Sebagai wujud nyata kepedulian membangun negeri dan bukti keterlibatan kampus, ProdiKesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unja mengadakan pengabdian masyarakat selama tujuh hari dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional," kata Dekan FKIKUnjaDr. Humaryanto, di Jambi, Jumat (18/11).
Dia menjelaskan, pengabdian masyarakat ini sebagai upaya memberdayakan kesehatan masyarakat komunitas adat terpencil untuk mencapai perilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan visi fakultas yaitu menjadikan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang inovatif, berdaya saing global, dan berwawasanenterpreneurshipdengan keunggulan kesehatan komunitas dan lingkungan yang diimplementasikan melalui salah satu misinya menyelenggarakan pengabdian inovatif kepada masyarakat bersama mitra strategis untuk mendorong kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.
"Dalam banyak kesempatan selalu kami ingatkan agar civitas akademika FKIK mengembangkan kerja sama secara optimal membangun kehidupan sehat di lingkungan kampus maupun di masyarakat," katanya.
Pembimbing Organisasi Kemahasiswaan Gerakan Merangkul Mimpi dan Cita Suku Anak Dalam (Gempita SAD) sekaligus Sekretaris ProdiKesmas Dr Asparianmengatakan ada beberapa kelompok komunitas yang menjadi sasaran kegiatan yaitu Kelompok Temanggung Nggrip di Bukit Suban dan Kelompok Temanggung Nangkus di Pematang Kabau .
Adapun total kepala keluarga sasaran pemberdayaan bidang kesehatan ini berjumlah lebih dari 80 kepala keluarga.
"Metode kegiatan pada pengabdian tersebut ada lima poin yaitu literasi perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah, pendampingan kebersihan dan sanitasi lingkungan metode 3R, literasi kesehatan melalui kegiatan membaca, mewarnai dan menggambar kesehatan diri, kebersihan mulut dan gigi dan pendampingan penanaman taman gizi keluarga B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman), serta evaluasi kegiatan dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif menggunakan kuesioner pre-test dan post-test.
Sementara itu, Kepala Sekolah Alam Putri Tijah Erna Yuliantimengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat untuk sekolahmereka.
"Kegiatan ini berkaitan langsung pada perubahan pengetahuan, sikap dan praktik siswa dalam perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Pada kesempatan itu juga dilakukan serah terima bantuan berupa pengeras suara, peralatan untuk kebersihan diri agar proses pembelajaran anak Suku Anak Dalam berjalan secara optimal, sertabibit tanaman hortikultura yang disemai secara bersama.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Sensasi “Menyengat” di Pemandian Air Panas Soka
- Wisata Taman Laut 17 Pulau Destinasi Alternatif Pulau Komodo
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya