
Warga Bogor Tak Perlu Khawatir, Tahun Depan Transpakuan Masih Beroperasi
Transportasi massal Biskita Transpakuan di Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Shabrina ZakariaJAKARTA - Meski tak lagi disubsidi pemerintah pusat, Transportasi massal Biskita Transpakuan Kota Bogor dipastikan tetap beroperasi melayani masyarakat dua koridor pada tahun 2025. “Biskita Transpakuan hanya beroperasi di dua koridor, agar tidak ada unit bus yang dikurangi dan dapat mempengaruhi waktu tunggu penumpang,” tegas Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, Rabu.
“Jadi kita berharap waktu tunggu semakin cepat, maka mengurangi koridor. Kita berharap tetap ada layanan Biskita,” jelas Marse. Dia menyebutkan, dua koridor Biskita Transpakuan yang beroperasi tahun depan merupakan koridor dengan load factor tertinggi.
Berdasarkan hasil evaluasi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), load factor Biskita Transpakuan September semua koridor juga menunjukkan tren positif. Dari data BPTJ disebutkan, koridor 1 mencapai 65,23 persen, koridor 2 melebihi target di angka 111,89 persen. Lalu, koridor 5 mencapai 49,67 persen, dan koridor 6 sebesar 23,65 persen. Yang akan dipertahankan koridor 1 dan 2.
“Demand tertinggi berada di koridor 1 dan 2. Sayang kalau dihapus karena warga sudah terbiasa menggunakan biskita,” ujarnya. DPRD Kota Bogor menganggarkan 10 miliar tahun 2025. Ini untuk kelanjutan operasional transportasi massal Biskita Transpakuan yang tidak lagi disubsidi pemerintah pusat,tahun depan.
Marse mengatakan, awalnya Dishub Kota Bogor mengajukan 30 miliar untuk pelayanan empat koridor. Namun anggaran yang disetujui sebesar 10 miliar untuk operasional Biskita Transpakuan selama enam bulan. “Jadi nanti menganggarkan lagi di perubahan,” jelasnya.
Ketua DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil menuturkan, operasional Biskita Transpakuan akan berlanjut dengan mekanisme yang sama selama ini. Modelnya adalah pembelian layanan atau buy the service (BTS). “Karena anggaran terbatas, saat ini baru bisa menganggarkan BTS sekitar 10 miliar untuk tahun depan,” jelas Adityawarman.
Masih isu di Kota Bogor. Kali ini tentang kerja sama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui anak usahanya, BNI Ventures yang menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengembangkan ekosistem perusahaan rintisan (startup). Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 3 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Polrestro Tangerang Kota Dirikan 23 Pos Pantau
- 4 Ungkap 100 Hari Kerja, Wali Kota Semarang Fokus pada Infrastruktur, Kebersihan, dan Layanan Kesehatan
- 5 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker