Wanita Sri Lanka Menjerit! Dipaksa Tukar Makanan dengan Seks Akibat Negara Bangkrut
Wanita di Sri Lanka
Krisis yang terjadi di Sri Lanka sangat berdampak bagi kehidupan rakyatnya. Bahkan, para wanita terutama di industri tekstil dipaksa memberikan layanan seks untuk bertahan hidup ketika dengan imbalan makanan dan obat-obatan, demi bertahan hidup di tengah krisis ekonomi negaranya.
Surat kabar lokal Sri Lanka, The Morning melaporkan, perempuan yang bekerja di industri tekstil semakin beralih ke prostitusi sebagai pekerjaan alternatif karena kekhawatiran akan diberhentikan sebagai akibat memburuknya ekonomi negara.
"Kami mendengar bahwa kami dapat kehilangan pekerjaan karena krisis ekonomi di negara ini dan solusi terbaik yang dapat kami lihat saat ini adalah pekerja seks," kata salah satu wanita pekerja di industri tekstil.
"Gaji bulanan kami sekitar Rs28.000, dan maksimum yang bisa kami peroleh adalah Rs35.000 dengan waktu. Tapi melalui terlibat dalam pekerjaan seks, kami bisa mendapatkan lebih dari Rs15.000 per hari. Tidak semua orang akan setuju dengan saya, tapi inilah kenyataannya," tambahnya.
Sebelumnya, menutur laporan Ecotextile.com, badan perdagangan Forum Asosiasi Pakaian Gabungan Sri Lanka telah mengungkapkan bahwa Sri Lanka kehilangan 10-20 persen pesanannya ke India dan Bangladesh. Ini dikarenakan krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka mempengaruhi kepercayaan pembeli.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya