Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 03 Mar 2025, 23:48 WIB

Wamentan Meminta 2–3 Hari untuk Menurunkan Harga Cabai

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Foto: ANTARA

JAKARTA– Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkap strategi pemerintah menurunkan harga cabai yang terus naik sejak akhir bulan lalu sampai pekan pertama Ramadan. 

Sudaryono berharap aksi pemerintah itu dapat menurunkan harga cabai dalam waktu 2–3 hari ke depan. 

“Kita tunggulah. Kami lagi aksi di Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, bagaimana kami banjiri komoditi itu, cabai, dan lain-lain di pasar tradisional, supermarket, pasar modern harus ada,” kata Wamentan saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3)

“Kita tunggu deh 2–3 hari Insya Allah, moga-moga bisa agak turun, dan bisa dinikmati oleh semua warga negara, semua rakyat kita yang melaksanakan ibadah puasa maupun yang tidak, di bulan yang lagi ramai-ramainya komoditi ini. Kita bisa menikmati komoditi (cabai) dengan harga yang lebih baik,” sambung Sudaryono. 

Terlepas dari harga cabai yang cenderung naik di pasaran, Sudaryono menyebut harga barang-barang pangan lainnya relatif stabil selama pekan pertama Ramadan. Harga-harga yang diyakini stabil itu mencakup telur, beras, minyak goreng. 

“Telur cukup suplainya, antara demand (permintaan) tinggi sama suplai cukup. Jadi yang kelihatan lonjakan tinggi cabai,” kata Wakil Menteri Pertanian. 

Demi menjaga harga tetap stabil, Sudaryono memastikan operasi pasar terus digelar, yang sejauh ini berjalan ada di 300 titik di kantor pos-kantor pos berbagai daerah di Indonesia. 

“Kami lagi upaya bekerja sama dengan aparat-aparat yang berwajib supaya HET (harga eceran tertinggi) dipenuhi. HET minyak goreng, HET gula pasir, HET beras, dan lain-lain kami penuhi semua. Sejauh ini, tidak jauh dari HET dan relatif stabil. Memang yang menjadi PR kami cabai ya, cabai merah, cabang keriting, cabai rawit, karena suplainya sama, tetapi demand-nya jauh lebih besar,” kata Wamentan Sudaryono. 

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan harga cabai berbagai jenis di pasaran, mulai dari cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, hingga cabai rawit merah kompak naik per 3 Maret 2025. Kenaikan itu terus terjadi sejak pekan terakhir Februari 2025 sampai dengan pekan pertama Maret, yang bersamaan dengan pekan pertama Ramadan. 

Rata-rata harga cabai rawit merah di pasar-pasar tradisional tembus 100 ribuan rupiah per kilogram, sementara untuk cabai rawit hijau rata-rata harganya 69.150rupiah/kg, cabai merah keriting 68.350rupiah/kg, dan cabai merah besar 65.550rupiah/kg. Di beberapa pasar di Lombok Tengah hari ini, harga cabai tembus 200 riburupiah/kg. 

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengungkap cabai rawit merah mengalami kenaikan sebesar 23,23 persen menjadi 81.700rupiah/kg (month to month). 

"Terkait dengan cabai merah, kami juga sudah berkomunikasi dengan sentra produksi cabai, seperti di Magelang, Jawa Timur, dan Sulawesi. Pada prinsipnya adalah pasokan yang berkurang karena banyak hujan pada bulan ini," kata Mendag saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (3/3).

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.