Kamis, 14 Nov 2024, 01:00 WIB

Wakil Presiden Tekankan Pentingnya Menjaga Toleransi di Indonesia

Menjaga Toleransi di Indonesia

Foto: istimewa

JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka, menekankan pentingnya untuk menjaga toleransi di Indonesia. Diharapkan keluarga besar Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) serta para peserta yang hadir bisa bersinergi dengan visi-visi dan program pemerintah, terutama untuk mengatasi masalah intoleransi.

“Saya titip agar toleransi di Indonesia ini bisa tetap terjaga,” kata Gibran dalam tayangan langsung yang disaksikan melalui YouTube Wakil Presiden RI, di Jakarta, Rabu (13/11). Seperti dikutip dari Antara, hal itu disampaikan Wapres saat menghadiri acara Sidang Raya ke-18 Persekutuan Gereja- Gereja di Indonesia (PGI), di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11).

 Pada kesempatan itu, Wapres menampilkan kumpulan- kumpulan berita terkait intoleransi yang pernah terjadi di kampung halamannya di Solo, melalui layar yang disediakan dalam acara tersebut. Hal itu dilakukan untuk menyampaikan pesan bahwa intoleransi tidak boleh terjadi di Indonesia. “Ini saya tampilkan sebentar yang ada di layar. Mungkin bapak-ibu tahulah sebelumnya saya adalah Wali Kota Solo.

 Mungkin yang belum pernah ke Solo, mungkin pernah dengar juga kalau Solo itu (dulunya) kota yang agak kurang toleran, banyak sekali kejadian-kejadian seperti ini,” ujar Gibran merujuk pada berita-berita yang ditampilkan di layar.

Berbagi Cerita

 Wapres menceritakan di Solo setiap tahun dilakukan perayaan Imlek, dan setiap tahun pemerintah juga memasang ornamen-ornamen Imlek, seperti patung-patung dari semua shio. “Tapi nggak tahu ya kenapa pada saat saya menjabat itu banyak sekali yang protes.

Padahal wali kota-wali kota sebelumnya ndak ada yang protes. Jadi ini setiap hari isinya protes terus. Ini Solo disebut sebagai cabang Tiongkok, antek-antek Tiongkok,” kata Gibran. Wapres Gibran kemudian menunjukkan berita lainnya yang menurutnya cukup miris, di mana ada anak-anak sekolah yang menghancurkan makam-makam yang memiliki ornamen agama tertentu.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Eko S

Tag Terkait:

Bagikan: