Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 10 Mar 2025, 01:05 WIB

Wagub: Kota Global Mesti Kaya Ekonomi Kreatif

Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno mengunjungi Pameran Seni Bill Mohdor Studio yang digelar bersamaan dengan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/3).

Foto: ANTARA/Pemprov DKI Jakarta

JAKARTA – Sebagai Kota Global, Jakarta perlu terus mengembangkan ekonomi kreatif. “Kebetulan pekan kemarin Menteri Ekonomi Kreatif datang ke Pemprov Jakarta. Ini peluang membukan kerja sama untuk mengembangkan pelaku ekonomi kreatif Jakarta,” tutur Wagub Jakarta, Rano Karno, Minggu (9/3).

Kerja sama dengan pelaku ekonomi kreatif salah satunya dengan pelukis sebagai upaya mewujudkan Jakarta menjadi kota global. Jadi, kerja sama tidak hanya dengan institusi pemerintah, tapi juga para pelaku ekonomi kreatif seperti dunia seni.

Rano Karno menjelaskan ini saat mengunjungi Pameran Seni Bill Mohdor Studio yang diadakan bersamaan dengan kegiatan Indonesia International Furniture Expo (Ifex) di Jakarta International Expo (Jiexpo), Kemayoran, Jakarta Pusat. Pameran Seni Bill Mohdor Studio menampilkan kebinekaan ekspresi yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.

Wagub berharap kegiatan tersebut dapat memberi ruang bagi para seniman lintas generasi untuk berkolaborasi dan memperluas jangkauan. “Saya happy diundang Bill Mohdor ke acara pameran. Ini menjadi langkah baik dalam membangun Jakarta. Tentu saya punya kepentingan, karena Jakarta menuju kota global. Ini menjadi salah satu kekompakan karena furnitur lukis adalah bagian dari budaya,” tutur Rano.

Menurutnya, lukisan adalah salah satu produk ekonomi kreatif yang tidak dapat dipandang sebelah mata karena punya nilai jual tinggi. Selain membahas soal kerja sama dengan pelaku ekonomi kreatif (ekraf), dalam kesempatan itu, Rano juga menyampaikan tentang kontribusi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pengoperasian 10 taman di Jakarta yang akan dibuka 24 jam.

Dia ingin membangun taman lukis, taman patung, dan tema-tema lain. Maka, harus punya keberanian. Setelah ini Rano akan mengundang UMKM ke Pemprov untuk membahas langkah-langkah ke depan.

Pameran Seni BillMohdor Studio bersama Ifex , menurutnya, menjadi pameran pameran yang kompak. Ada furniture, handycraft, dan seni lukis. Selain memenuhi undangan, jelas Rano, kehadirannya juga dalam rangka penjajakan dan pemetaan strategi membangun Jakarta sebagai kota global.

Karena itu, Rano sengaja mengajak Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), serta Kepala Dinas Kebudayaan. Rencananya, di 10 taman yang beroperasi 24 jam, bukan hanya untuk UMKM. Namun, ada juga yang khusus untuk area budaya.

Nanti bisa dibuat tema “Taman Lukis” atau “Taman Patung.” Selain menyiapkan sejumlah program pembangunan menuju kota global, menurut Rano, Pemprov juga akan menyiapkan rangkaian kegiatan budaya berskala besar menuju lima abad Jakarta tahun 2027.

Rano akan mengundang budayawan serta pelaku industri kreatif untuk membahas rencana tersebut. “Kita berharap kerja sama yang terbangun nantinya bisa mendorong ekonomi kreatif Jakarta lebih maju,’” tandas Rano.

Wisata Keagamaan

Sementara itu, ada 32 peserta dari berbagai komponen masyarakat yang tergabung dalam sejumlah komunitas, Sabtu (8/3), menikmati wisata keagamaan selama bulan puasa yang diadakan Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta.

Mereka naik bus Transjakarta dari kawasan Monas diajak keliling ke dari Masjid Istiqlal, Masjid Raya KH Hasyim Azhari, dan Masjid Luar Batang Penjaringan, Jakarta Utara. Setelahnya, para peserta diajak ke sebuah hotel berbintang di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat untuk buka puasa bersama. Kemudian, rombongan mengakhiri perjalanan wisata dan kembali ke kawasan Monas.

Kepala Dinas Parekraf, Andhika Permata, menyatakan, program ini bertujuan mempromosikan destinasi wisata keagamaan serta memperkenalkan sejarah Islam Jakarta. “Wisata keagamaan memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Jakarta bukan hanya pusat bisnis, tetapi juga memiliki kekayaan sejarah Islam,” ucap Andhika.

Melalui kegiatan seperti ini, Amdika ingin mengajak masyarakat lebih mengenal dan mencintai warisan spiritual Jakarta. Dia berharap program ini dapat terus berlangsung dan menjadi salah satu agenda tahunan dalam rangkaian promosi wisata Jakarta.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.