Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waduh! Susul Arab Saudi, Mesir Ikut Mempererat Hubungan dengan Rusia Melalui Kerja Sama Penting di Tengah Perang, Kok Bisa?

Foto : Arab News

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi memuji hubungan Mesir-Rusia saat berpidato di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dalam pidatonya di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), memuji hubungan Mesir-Rusia seraya mengatakan bahwa Moskow merupakan mitra penting bagi Mesir.

"Rusia adalah mitra penting bagi Mesir di berbagai bidang, dan hubungan antara kedua negara dibedakan," ujar El-Sisi, seperti dikutip Arab News.

Selama pidatonya, El-Sisi mengungkapkan negaranya tengah menjalin proyek-proyek besar dan ambisius yang melayani kepentingan kedua negara.

"Proyek pembangkit nuklir El Dabaa adalah salah satu proyek penting untuk kerjasama dengan Rusia," jelasnya.

El-Sisi mengklaim kerja sama dengan Rusia menjadi strategi negaranya untuk memperluas proyek nasional untuk menggunakan sumber energi baru dan terbarukan, serta membangun zona industri Rusia di Zona Ekonomi Terusan Suez.

"Menjadi penting platform untuk kemajuan industri di Afrika, di samping kerja sama antara kedua negara untuk mengembangkan jaringan kereta api Mesir dan proyek bersama lainnya yang melayani kepentingan kedua bangsa," ujarnya.

"Mesir bangga akan hubungan historis yang kuat dengan Federasi Rusia, serta perkembangan nyata yang disaksikan oleh hubungan antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir di banyak sektor vital ekonomi kedua negara, dan sumur -menjadi dua bangsa," tambahnya.

Dikutip dari Arab News, El-Sisi mengatakan bahwa Mesir akan menjadi negara tamu dalam sesi forum tahun ini sekaligus menegaskan tingkat istimewa yang telah dicapai hubungan ekonomi Mesir-Rusia selama beberapa tahun terakhir.

"Forum tahun ini diadakan di bawah keadaan politik dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan tantangan yang bersifat strategis, dan kami berharap bahwa output forum akan berkontribusi untuk menemukan solusi efektif untuk tantangan ini, dengan cara mengurangi dampak dari krisis ekonomi global dan dampak negatifnya pada banyak negara di dunia, terutama pada ekonomi negara-negara berkembang," tutur El-Sisi.

Dia menekankan bahwa mengatasi krisis juga membutuhkan upaya internasional dan kerja sama dari semua pihak untuk memulihkan keadaan menjadi normal, mengingat upaya untuk bangkit baru-baru ini terbentur dengan krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi besar yang kembali membayangi tingkat pertumbuhan dan berdampak negatif pada ekonomi dan anggaran negara.

Tak hanya Mesir, Sebelumnya, Menteri EnergiArab SaudiPangeran Abdulaziz bin Salman pada hari Kamis (16/6) mengatakan hubunganRusia-Saudi "sehangat cuaca di Riyadh".

Hal itu diungkapkan Pangeran Abdulaziz bin Salman kepada media setelah menghadiri pertemuan di Rusia dengan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak yang berlangsung selama lebih dari satu jam.

Pertemuan keduanya menjadi kejutan tersendiri lantaran sang Pangeran tidak memiliki jadwal resmi untuk menghadiri SPIEF.

Sementara, setelah pertemuan dengan menteri energi Arab Saudi, Novak mengungkapkan bahwa Rusia dapat terus bekerja sama dalam perjanjian produksi minyak OPEC+ setelah tahun 2022.OPEC+ sendiri merupakan organisasi yang dibentuk oleh negara-negara OPEC dengan negara produsen minyak non-OPEC.

"Rusia dapat terus bekerja sama dengan OPEC+ bahkan setelah kesepakatan saat ini berakhir pada akhir tahun ini," kata Novak, seperti dikutipArab News.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top