Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
AINAKI

Wadah Animator Indonesia yang Siap Mendunia

Foto : dok. AINAKI
A   A   A   Pengaturan Font

Animator Indonesia masih di urutan terakhir walau sebenarnya jumlah yang potensial cukup banyak. Dari data yang dilaporkan ke luar jumlahnya hanya sedikit, ini juga yang menyebabkan pemberian proyek masih kecil porsinya.

Diharapkan, dengan mengikut sertakan Kadin, Ainaki bisa lebih maju dan lancar, baik dari kualitas karya, jumlah pekerja, serta pendapatan yang diraih animator, dan bisa menjadi aset negara, bukan lagi sebagai penikmat karya orang lain, tetapi sebagai pelaku seni yang dapat dinikmati orang lain, di seluruh dunia. pur/R-1

Tenaga "Padat Karya"

Di bidang industri, pengertian animasi sampai pertengahan 90-an lebih dikenal sebagai tempat kerja "padat karya" yang tentunya menggembirakan pihak Kementerian Tenaga Kerja. Beberapa studio antara lain Evergreen, Marsya, Bintang Jenaka, lebih banyak memusatkan pada pengerjaan in between, clean up bahkan sampai dengan tracing dan painting, dari film-film serial TV animasi Jepang dan AS, termasuk dari Disney. Gambar utama (Keys), didatangkan dari negeri masing-masing.

Tak cuma Indonesia yang kecipratan kinerja tersebut, Hong Kong, Korea Selatan, Filipina, dan Muangthai sudah lebih dahulu dengan kegiatan padat karya tersebut. Penyebab utamanya adalah alasan ekonomis bagi produser mancanegara karena tenaga "padat karya" di negara mereka sangat mahal. Sebagian dari kita menganggap, pengerjaan itu tak lebih semacam pengerjaan "konfeksi" di pabrik garment. Hanya melahirkan orang-orang terampil, teliti, dan tekun.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top