Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

VOC, Perusahaan Kaya Raya yang Bangkrut

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Gagal Beradaptasi

Sekitar 1750, VOC memiliki armada kapal sebanyak gabungan semua perusahaan lain. Setelah 1750, VOC memiliki sekitar 125 kapal yang beroperasi, sepertiga di antaranya tetap berada di perairan Asia. Pada paruh kedua abad ke-18, perdagangan juga bergeser dari barang mewah yang mahal ke barang massal yang lebih murah.

Membawa barang massal mengorbankan margin keuntungan. Selain Itu juga menyita cukup ruang dalam kapal secara signifikan. Hal ini menciptakan kerugian selama pelayaran yang antara 1770-1775 mencapai sebanyak dua puluh tiga persen dari semua pelayanan. Apalagi VOC mengalami kekurangan pelaut Eropa tersedia di Asia.

Dalam keadaan itu VOC dinilai menjadi organisasi terlalu kaku untuk beradaptasi dengan keadaan. Pada menjelang akhir keberadaannya, VOC dijalankan oleh orang-orang yang memiliki terlalu sedikit pengalaman komersial, mereka bukan pemilik kapal, dan biasanya tidak pernah ke Hindia.

Sejarawan FS Gaustra dalam bukuAliran Uang Pribadi di Dalam Perusahaan VOC 1640-1795, menyebutkan dengan semakin mengandalkan aliran uang pribadi yang melahirkan situasi yang sangat aneh. Perusahaan menjadi semakin bergantung pada pendapatan pribadi para pegawainya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top