Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS

Vietnam Kebut Pembangunan Pulau di Spratly

Foto : amti.csis.org

Perluasan Pulau | Sejumlah kapal keruk terpantau citra satelit sedang melakukan reklamasi lahan di Pearson Reef, LTS, pada 27 Oktober lalu. Vietnam kian menggencarkan reklamasi dalam upaya untuk melindungi pulau-pulau tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

HANOI - Vietnam telah secara aktif menjalankan rencana perluasan besar-besaran di Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan, sehingga jumlah wilayah yang baru direklamasi hampir dua kali lipat dalam satu tahun, menurut sebuah laporan baru.

"Sejak Desember 2022, Vietnam telah menciptakan lahan seluas 133,5 hektare lagi di bebatuan dan terumbu karang di Kepulauan Spratly," laporan Inisiatif Transparansi Maritim Asia (AMTI) yang bernaung dibawah lembagathink tankPusat Studi Strategis dan Internasional AS (CSIS). "Jumlah tersebut merupakan tambahan dari lahan seluas 170 hektare yang direklamasi pada tahun 2022," imbuh AMTI.

AMTI pun melaporkan bahwa pada periode 2012 hingga 2022, Vietnam hanya menciptakan lahan seluas 48 hektare di Kepulauan Spratly. "Semua ini berjumlah sekitar seperempat dari lebih dari 1.295 hektare lahan yang diciptakan oleh Tiongkok dari tahun 2013 hingga 2016, namun perluasan pulau ini jauh lebih besar daripada yang dilakukan oleh penggugat lain selain Tiongkok," ungkap AMTI.

Laporan tersebut menyoroti lima pos terdepan Vietnam di perairan tersebut, termasuk Barque Canada Reef yang telah mengalami transformasi terbesar sejauh ini. Pekan laluRadio Free Asiamelaporkan laju reklamasi yang luar biasa di terumbu karang ini.

"Sebelumnya merupakan salah satu pos terdepan di Vietnam, lebih dari 85 hektare lahan baru telah dibuat di Barque Canada pada tahun lalu, menjadikannya wilayah terbesar yang diduduki Vietnam di LTS," kata AMTI.

Fitur lain yang dibangun dengan cepat oleh Vietnam adalah Pearson Reef, Pulau Namyit, Sand Cay, dan Tennent Reef.

AMTI pun mengatakan pengerukan dan penimbunan tanah juga terus berlanjut, meskipun dalam skala yang lebih kecil, di Alison Reef, Cornwallis South Reef, Ladd Reef, dan Discovery Great Reef, yang menunjukkan bahwa ekspansi besar-besaran terhadap terumbu karang ini di masa depan tidak dapat dikesampingkan.

Citra Satelit

Saat memeriksa citra satelit, para peneliti AMTI menemukan bahwa untuk mempercepat upaya pengerukan, Vietnam telah beralih ke alat yang sebelumnya mereka hindari yaitu kapal keruk hisap.

Di Barque Canada Reef pada 2 November 2023, setidaknya dua kapal keruk terlihat jelas pada gambar yang disediakan oleh perusahaan pencitraan satelit AS, Planet Labs. Dua lainnya hadir di Pearson Reef pada 27 Oktober 2023.

Sebelumnya, Vietnam menggunakan kapal keruk biasa dan peralatan konstruksi untuk mengambil bagian terumbu dangkal dan menyimpan sedimen di area penimbunan tanah. Metode ini dianggap lebih memakan waktu, tetapi tidak terlalu merusak dibandingkan pengerukan hisap.

"Penggunaan kapal keruk hisap (cutter suction dredger) mengkhawatirkan karena lebih merusak lingkungan dibandingkan metode tradisional," kata Greg Poling, direktur AMTI.

Sementara itu menurut lembaga pemikir Tiongkok, South China Sea Probing Initiative (SCSPI), di media sosialXmenyatakan bahwa reklamasi lahan oleh Vietnam ini hanyalah permulaan "Sejak tahun '70-an, Vietnam tidak pernah berhenti memperluas pos-posnya di Kepulauan Spratly," ungkap SCSPI.

Pemerintah Vietnam belum mengatakan apapun mengenai laporan AMTI tersebut, namun sikap resmi Hanoi adalah bahwa pihaknya hanya melakukan upaya untuk melindungi pulau-pulau tersebut, tetapi tidak memperluas atau mengubah struktur pulau-pulau yang berada di bawah kendalinya. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top