Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kondisi Pandemi

Varian Baru Ancam Pemulihan Ekonomi Daerah

Foto : ANTARA/M Fikri Setiawan

Pelaksana tugas Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan, menyebutkan bahwa munculnya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 mengancam perekonomian daerah yang sedang berangsur membaik.
"Kita sedang semangat-semangatnya meningkatkan ekonomi. Mudah-mudahan dampak varian baru tidak signifikan, tidak seseram Delta," ungkap Iwan di Bogor, Kamis (16/6).

Meski penularannya sudah ditemukan di Jakarta dan Bali, kasus subvarian Omicron belum ada di Kabupaten Bogor. Ia pun minta Pemerintah Kabupaten Bogor tetap mewaspadai virus tersebut, khawatir kasus Covid-19 kembali melonjak. "Dengan Omicron baru ini, BA.4 dan BA.5, harus tetap waspada karena sudah sampai Jakarta," kata Iwan.

Iwan mengaku telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk antisipasi dini. Dia juga terus sosialisasi agar Omicron baru tidak masuk ke Bumi Tegar Beriman. "Kita menginventarisasi langkah-langkah yang harus dilakukan dan sosialisasi ke masyarakat. Yang jelas, pencegahan lewat vaksinasi tetap berjalan sambil kembali menyiagakan layanan rawat inap jika diperlukan," tuturnya.

Di samping itu, Iwan minta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Dia tak ingin Omicron baru membuat kasus Covid-19 naik di tengah upaya pemulihan ekonomi yang sedang digenjot. Kabupaten Bogor sendiri kini berstatus PPKM level satu. Plt Bupati itu menyebutkan kondisi perekonomian Kabupaten Bogor sedang membaik.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa LPE Kabupaten Bogor melesat naik tahun 2021. Angkanya sempat anjlok tahun 2020 akibat pandemi. Pada tahun 2021, LPE Kabupaten Bogor kembali naik signifikan 5,25 persen atau menjadi 3,48 persen. Sebab, tahun 2020 angkanya anjlok menjadi minus (-) 1,7 persen dibanding tahun 2019 sebesar 5,85 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top