Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Vaksinasi Bukan Akhir Pandemi

Foto : ANTARA/FB Anggoro.

Petugas PT Biofarma menurunkan kotak berisi vaksin Covid-19 saat tiba di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (5/1/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Banyak yang beranggapan vaksinasi adalah akhir dari semua derita panjang pandemi. Dengan vaksinasi, virus Covid-19 hilang. Padahal tidak seperti itu. Memang vaksin virus korona memberi harapan baru dalam upaya melawan pandemi, namun Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) memperingatkan kepada orang yang sudah menerima vaksin agar tetap berhati-hati karena belum ada bukti bahwa vaksin mana pun akan mampu mencegah infeksi dan mencegah penularan kembali. Dan setelah disuntik tidak sertamerta kebal terhadap covid-19. Paling tidak dibutuhkan waktu satu bulan agar sistem kekebalan bekerja sepenuhnya.

Atas dasar itu, jika nanti vaksinasi sudah dilakukan di Indonesia, orang yang sudah menerima harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Kita harus berasumsi, orang yang sudah divaksinasi juga perlu melakukan tindakan pencegahan yang sama sampai ada tingkat kekebalan kelompok tertentu.

Vaksinasi bukan akhir segalanya. Vaksin bukan jaminan untuk memberantas suatu penyakit menular meskipun telah terbukti memiliki tingkat kemanjuran yang tinggi. Apalagi hingga saat ini para ahli kesehatan masih belum mengetahui berapa kali seseorang harus disuntik vaksin untuk melindungi diri dari Covid-19. Ada yang bilang dua kali suntik, ada juga yang bilang tiga kali suntik. Mungkin berbeda untuk setiap individu.

Virus korona masih akan tetap ada kendati vaksinasi sudah dilakukan. Virus korona akan tetap menjadi ancaman, namun ancamannya berkurang jika semua orang sudah menerima vaksin. n

Komentar

Komentar
()

Top