Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jangan Bangun Bandara Tetapi Tidak Ada Penumpang

Foto : ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc

Pesawat TNI AU lepas landas di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/8/2020). Bandara Husein Sastranegara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II akan kembali melayani penerbangan dengan pesawat jet pada 20 Agustus 2020 mendatang dalam rangka penataan rute penerbangan serta pemulihan aktivitas ekonomi dan pariwisata.

A   A   A   Pengaturan Font

Pembangunan bandara harus melalui perencanaan matang dan dibangun berdasar kebutuhan. Pembangunan bandara yang berhasil adalah jika sentra-sentra ekonomi baru bisa lahir di daerah tersebut.

Infrastruktur benar-benar menjadi prioritas pembangunan di era kepemimpinan Joko Widodo. Sejak di masa jabatannya yang pertama, berbagai proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, bendungan, pelabuhan laut, dan pelabuhan udara marak dilakukan. Tidak hanya di Pulau Jawa dan Sumatera, pembangunan juga ke berbagai wilayah Indonesia lainnya, bahkan di kabupaten-kabupaten terpencil.

Yang terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandar Udara (bandara) Tebelian di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat menggantikan Bandara Susilo yang sudah tidak layak karena berada di daerah pemukiman padat di tengah kota. Bandara Tebelian akan mampu melayani penumpang 75 ribu penumpang per tahun. Pembangunan bandara tersebut menghabiskan anggaran totalnya 518 miliar rupiah.

Bandara Tebelian di Sintang dibangun sejak 2011 dan terus dilakukan pengembangannya hingga 2020. Pengembangan Bandara Tebelian dilakukan di atas lahan sekitar 153,6 hektare yang telah dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang kepada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. Bandara Tebelian saat ini memiliki terminal penumpang seluas 2.000 meter persegi yang mampu melayani 75 ribu penumpang per tahun.

Bandara sangat penting untuk melayani peningkatan kebutuhan transportasi udara bagi masyarakat dan melayani arus pergerakan orang yang semakin ramai. Pada era kompetisi antarnegara yang semakin sengit, Indonesia harus bergerak dengan lebih cepat, dan kelancaran konektivitas menjadi kunci.

Kita memang harus mampu membuat konektivitas antarprovinsi, antardaerah, antarkabupaten semakin mudah dan lancar, terjangkau oleh masyarakat sehingga sentra-sentra ekonomi yang baru akan tumbuh semakin banyak di berbagai daerah. Bandar udara yang baik juga akan mendukung arus logistik barang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Koran Jakarta
Penulis : Koran Jakarta

Komentar

Komentar
()

Top