Vaksin Merah Putih UNAIR Memiliki Daya Netralitas Tinggi
Dari kiri ke ke kanan, Peneliti utama vaksin Merah Putih UNAIR, Dominicus Husada, Kepala BPOM, Penny K. Lukito, dan Ketua Pengembangan Vaksin Covid-19 UNAIR, Fedik Abdul Rantam, pada acara Kick-Off Uji Klinis Fase 3 Vaksin Merah Putih, di Surabaya, Senin (27/6).
Direktur Utama Biotis Pharmaceutical Indonesia, FX Sudirman, mengatakan, keberhasilan tim Vaksin Merah Putih UNAIR memasuki tahap uji klinik fase 3 adalah sebuah terobosoan.
"Dengan memasuki uji klinik fase 3 ini, bisa dikatakan masa-masa kritis sudah dilalui. Karena banyak kandidat vaksin yang gugur pada fase 1 atau 2," ungkapnya.
Sudirman menambahkan, tahap uji klinik fase 3 adalah fase akhir dari keseluruhan proses pembuatan sebuah vaksin sebelum mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kita berada di ujung tahapan. Fase tiga adalah tahap kesembilan sebelum tahap kesepuluh yakni mendapatkan izin EUA dari BPOM," tuturnya.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito, yang turut hadir menambahkan, dengan harapn uji klinik fase 3 sukses, pihaknya akan mendorong agar Vaksin Merah Putih dapat diakui WHO untuk bersaing dengan vaskin dari negara lain.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya