Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Vaksin Lemah Bisa Picu Munculnya Mutasi Virus Berbahaya

Foto : Imago/NIAD-RMI

Citra virus korona SARS-CoV-2 pemicu Covid-19 di bawah mikroskop elektron

A   A   A   Pengaturan Font

Ini tidak berarti virus yang melakukan seleksi alamiah menjadi lebih mematikan. Pasalnya, virus yang membunuh inangnya terlalu cepat akan sulit melakukan reproduksi dan akan musnah. Sementara varian virus yang lebih jinak bisa terus berkembang biak.

Walau begitu data dari New and Emerging Virus Threats Advisory Group di Inggris menyebutkan, varian virus mutasi yang mula-mula ditemukan di Inggris, 70 persen lebih cepat menyebar, melainkan juga kemungkinan bisa lebih mematikan. Tapi data yang disodorkan, sejauh ini terlalu lemah.

Vaksin yang "lemah" atau penangguhan pemberian dosis kedua vaksin, bisa memicu efek samping yang berlawanan dengan yang diharapkan. Pakar virologi Andrew Read dari Pennsylvania State University sudah memperingatkan kemungkinan efek samping merugikan itu. Risetnya dengan virus ayam pada 2001 memberikan kesimpulan, vaksin dengan keampuhan lemah, pada kondisi tertentu justru menguntungkan varian virus yang berbahaya.

Karena itu kebijakan penangguhan pemberian dosis kedua vaksin Covid-19, seperti yang saat ini diterapkan di Inggris, dan kemungkinan menyusul diterapkan di AS, diamati dengan kritis.

Orang yang sudah mendapat dosis pertama vaksin, memang mengembangkan imunitas, namun belum sepenuhnya membangun respons kekebalan tubuh yang kuat. Tubuh berjuang lebih lama melawan virusnya, dan memberikan waktu kepada virus untuk lolos dari kematian akibat vaksin. Jika varian virus semacam itu menginfeksi orang yang belum divaksin, dampaknya bisa fatal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top