Utusan Khusus PBB untuk Myanmar Mundur
Utusan PBB Mundur I Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer (kanan) saat berkunjung ke kamp pengungsi Rohingya di Ukhia, Bangladesh, pada Agustus 2022 lalu. Pada Rabu (31/5), jubir Sekjen PBB mengumumkan bahwa Heyzer akan mundur dari tugasnya terhitung mulai 12 Juni mendatang.
Saat itu junta menolak permintaan Heyzer untuk bertemu dengan pemimpin demokrasi yang ditahan, Aung San Suu Kyi, dan Heyzer kemudian membuat marah pejabat junta yang menuduhnya telah mengeluarkan pernyataan sepihak dari apa yang telah dibahas.
Myanmar saat ini berada dalam kekacauan sejak kudeta pada Februari 2021 yang memicu bentrokan baru dengan pemberontak etnis dan pembentukan puluhan Pasukan Pertahanan Rakyat yang kini terus berupaya untuk memerangi junta.
Seruan Ban Ki-moon
Sementara itu mantan Sekjen PBB, Ban Ki-moon, pada Rabu mengatakan bahwa ia sedang berkomunikasi dengan pihak berwenang di Myanmar, yang kini dikendalikan militer, serta sejumlah anggota pasukan perlawanan bersenjata, menyusul kunjungan dadakan ke negara itu pada bulan lalu.
Ia menyampaikan hal itu pada sebuah konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, bersama anggota The Elders lainnya. The Elders adalah sebuah kelompok yang berisi sejumlah negarawan senior yang memperjuangkan perdamaian dan menjalankan inisiatif hak asasi manusia di seluruh dunia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya