Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 14 Okt 2021, 00:00 WIB

Usia Tua adalah Penyakit dan Bisa Disembuhkan

Foto: istimewa

Berdasarkan studi yang dilakukan David Sinclair selama lebih dari dua dekade, ditemukan bahwa penundaan penuaan dapat dilakukan dengan beberapa kebiasaan sederhana sehingga kita memiliki hidup yang lebih panjang dan lebih sehat.
Sinclair meyakini bahwa penundaan penuaan ini akan segera bisa dilakukan dengan obat-obatan, yang masih dalam tahap pengujian. Ia pun mengatakan kita mungkin akan benar-benar dapat membalikkan proses penuaan.
Ilmuwan dari Universitas Harvard, AS ini mendedikasikan dirinya untuk memperlambat atau mencegah penuaan.
Ia juga penulis dari buku terlaris berjudul Lifespan (Why we age - and why we don't have to) yang menjelaskan mengapa kita menua dan bagaimana kita bisa menghindarinya. Dalam buku itu ia berpendapat, bertentangan dengan kepercayaan populer, bahwa penuaan bisa dihindari.
Sinclair meyakini bahwa kita harus mengubah secara radikal pola pikir kita tentang menua. Alih-alih menganggapnya sebagai proses yang umum dan alami, kita harus menganggapnya sebagai penyakit dan sebagai sesuatu yang dapat diobati atau bahkan disembuhkan.
"Hanya dengan perubahan radikal dalam perspektif kita tentang usia tua, umat manusia dapat meningkatkan harapan hidupnya secara signifikan," kata Sinclair seperti dilansir BBC Brasil edisi 7 Oktober lalu. "Jika tidak, maka kemajuan medis hanya akan memberi kita umur beberapa tahun lagi. Kita harus berbuat lebih baik," imbuh dia.
Menurut Sinclair, penyakit adalah suatu proses yang terjadi dari waktu ke waktu dan mengakibatkan kecacatan dan/atau kematian. Ini sama dengan menjadi tua.
"Penuaan adalah penyakit. Ternyata itu biasa, tetapi hanya karena sesuatu yang umum dan alami, tidak membuatnya dapat diterima," kata dia. "Fakta bahwa penuaan saat ini tidak dianggap sebagai penyakit berarti bahwa para dokter ragu-ragu untuk meresepkan obat-obatan yang berpotensi memberikan kehidupan yang lebih sehat kepada orang-orang selama bertahun-tahun," imbuh dia.
Oleh karena itu, Sinclair menegaskan bahwa kita harus menyatakan bahwa penuaan adalah penyakit atau setidaknya kondisi medis yang dapat diobati.
Menanggapi pernyataan tentang perubahan radikal dalam perspektif kita tentang usia tua, Sinclair menegaskan bahwa usulannya itu memang sesuatu yang radikal, demikian juga menerbangkan pesawat atau menggunakan antibiotik dan komputer.
"Ini adalah jalan yang harus diikuti umat manusia," kata dia. "Kita masih dalam era Wright bersaudara menerbangkan pesawat untuk pertama kalinya dalam hal pengetahuan mengenai umur panjang," kata Sinclair. "Kita masih belum memasuki era pesawat 747 dan Concorde dan saya harap era itu bisa kami saksikan dalam kehidupan kami," tutur Sinclair.

Hilangnya Informasi
Dalam sesi wawancara beberapa waktu lalu, Sinclair menjelaskan mengapa kita menua.
"Kita memiliki dua jenis informasi dalam tubuh yang kita warisi dari orang tua kita dan yang dipengaruhi oleh lingkungan dan waktu. Salah satunya adalah informasi digital, kode genetik, dan yang lainnya adalah analog, epigenom, sistem dalam sel yang mengontrol gen mana yang dihidupkan dan dimatikan," ucap Sinclair.
Ilmuwan dari Universitas Harvard itu lalu menjelaskan bahwa seiring berjalannya waktu, epigenom mulai kehilangan informasi, seperti yang terjadi pada CD yang tergores, dan sel kehilangan kemampuan untuk mengaktifkan gen yang benar pada waktu yang tepat. "Mereka kehilangan fungsinya. Saya pikir itulah alasan kita menua," ungkap Sinclair.
Sinclair juga menerangkan bahwa tak ada hukum biologi yang mengatakan kita harus menua. "Kita tak tahu cara menghentikannya, namun kita memperlambatnya. Dan, dalam laboratorium, kita bisa membalikkan (proses) itu. Intinya, epigenom itu bisa digantikan," ungkap dia.
Dijelaskan oleh Sinclair bahwa cara kita menjalani hidup kita memiliki dampak besar seperti pada goresan pada sebuah keping CD. Oleh karena itu melakukan hal yang benar dapat secara drastis memperlambat waktu penuaan.
"Lebih dari 80 persen kesehatan masa depan Anda bergantung pada bagaimana Anda hidup, bukan bergantung pada DNA," ucap Sinclair.
Menjawab pertanyaan tentang bagaimana membalikkan proses penuaan, Sinclair mengatakan bahwa timnya di laboratorium saat ini sedang mencari cara untuk menghilangkan epigenom, untuk memoles goresan pada CD.
"Kami meneliti banyak gen untuk melihat apakah kami dapat dengan aman membalikkan penuaan. Kami tidak berhasil selama bertahun-tahun dan bahkan akhirnya menyebabkan kanker dalam uji sel di laboratorium. Namun kami menemukan tiga gen, yang dikenal dengan faktor Yamanaka, yang dengan aman membalik proses penuaan tanpa sel-sel kehilangan identitasnya," ucap dia. I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Ilham Sudrajat

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.