Senin, 23 Des 2024, 15:53 WIB

Usai Diterjang Siklon Dahsyat, 1.300 Polisi Militer Dikerahkan ke Mayotte, Prancis

Sekitar 1.300 anggota polisi militer telah dikerahkan di wilayah luar negeri Prancis, Mayotte, untuk menjaga ketertiban umum setelah Siklon Shido, menurut laporan stasiun televisi Prancis BFMTV pada Minggu (22/12/2024).

Foto: ANTARA/Anadolu

Moskow - Sekitar 1.300 anggota polisi militer telah dikerahkan di wilayah luar negeri Prancis, Mayotte, untuk menjaga ketertiban umum setelah Siklon Shido melanda, menurut laporan stasiun televisi Prancis BFMTV pada Minggu (22/12).

Pasukan keamanan setempat dilaporkan kesulitan menangani dampak siklon dahsyat tersebut, termasuk aksi penjarahan.

Situasi sanitasi di Mayotte juga masih kritis. Para warga setempat kekurangan pasokan kebutuhan pokok.

Pada 14 Desember, Siklon Shido menghantam Mayotte dan menjadi badai terkuat dalam lebih dari 90 tahun, menurut Badan Meteorologi Prancis.

Presiden Emmanuel Macron menetapkan 23 Desember sebagai hari berkabung nasional.

Perusahaan reasuransi publik Prancis, CCR, memperkirakan kerugian akibat bencana ini dapat mencapai 650 hingga 800 juta euro (sekitar Rp10,95 triliun-Rp13,48 triliun).

Mayotte, wilayah termiskin di Prancis, adalah sebuah pulau di kepulauan Komoro di Samudra Hindia.

Pada 1974, Komoro meraih kemerdekaan tetapi Mayotte memilih tetap menjadi bagian dari Prancis.

Pulau tersebut resmi menjadi wilayah luar negeri Prancis pada 2011.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: