Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Urgensi Mitigasi Bencana

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Ini berarti, kegiatan mitigasi daerah berada pada pemerintah daerah. Tapi masyarakat mengetahui, setidaknya 6 hingga 12 jam setelah gempa utama dan tsunami, pemerintah daerah (gubernur Sulteng dan wali kota Palu) sama sekali tidak bergerak. Masyarakat berada dalam kepanikan.

Ini seolah pemerintah berada dalam kevakuman akut. Apalagi listrik padam, sarana komunikasi telepon dan seluler terputus. Saluran air bersih terputus. Sesungguhnya, Donggala dan Kota Palu tidak hanya kesulitan memperoleh kebutuhan makan-minum, tapi juga dalam kegelapan, dan tanpa hubungan kontak dengan dunia luar. Donggala dan Palu terisolasi dengan suasana tidak menentu.

Kurang Diperhatikan

Baca Juga :
Bonus Thomas Cup

Hal ini membuat orang menilai tindakan mitigasi seolah tak diperhatikan di Sulteng, khususnya Donggala dan Palu. Padahal mitigasi merupakan tahap awal penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Mitigasi adalah kegiatan sebelum bencana terjadi. Di antaranya, membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan lentur gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat di rawan gempa.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top