Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Upaya Pengemudi Tuk-tuk Perempuan di Kamboja Melawan Prasangka Gender

Foto : AFP/TANG CHHIN Sothy

Pengemudi Tuk-tuk | Roeung ”Sopy” Sorphy, seorang pengemudi tuk-tuk perempuan di Kota Siem Reap, Kamboja, bersiap mengantar turis mengelilingi kompleks kuil Angkor Wat pada 17 November lalu. Menjadi pengemudi tuk-tuk merupakan tantangan bagi kaum perempuan di Kamboja karena mereka selain harus bisa bersaing juga harus menghadapi rentetan ejekan, kebencian, dan prasangka.

A   A   A   Pengaturan Font

Karena merasa mencari penumpang di Phnom Penh sulit, Kim, 39 tahun, lalu pindah ke Siem Reap pada tahun 2015 untuk mengantar wisatawan. Awalnya sulit, kata Kim, menggambarkan bagaimana dia menangis di dalam tuk-tuknya ketika dia tidak mendapatkan uang.

"Mereka menganggap perempuan terlalu lemah untuk memegang kemudi dan perempuan tidak bisa bekerja seperti orang lain," kata Kim.

Namun ketekunannya membuahkan hasil danTuk-tuk Ladykini dipuji oleh wisatawan lokal dan asing yang mengunjungi tujuan wisata utama Kamboja itu. Pengunjung asal Norwegia, Stine Solheim dan seorang temannya misalnya, mengaku bahwa mereka merasa aman dengan Kim yang mengemudikan tuk-tuk yang mereka naiki dan mereka terkesan dengan upayanya untuk membela perempuan.

"Mereka sangat bersemangat dengan apa yang mereka lakukan dan mereka sangat menikmatinya serta merasa bangga," kata Solheim.

"Awalnya, sebagai perempuan, sulit menerima diri saya menjadi sopir tuk-tuk. Saya tidak pernah berpikir saya bisa melakukannya," kata Sieng Meng, 36 tahun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top