Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Upaya Pengemudi Tuk-tuk Perempuan di Kamboja Melawan Prasangka Gender

Foto : AFP/TANG CHHIN Sothy

Pengemudi Tuk-tuk | Roeung ”Sopy” Sorphy, seorang pengemudi tuk-tuk perempuan di Kota Siem Reap, Kamboja, bersiap mengantar turis mengelilingi kompleks kuil Angkor Wat pada 17 November lalu. Menjadi pengemudi tuk-tuk merupakan tantangan bagi kaum perempuan di Kamboja karena mereka selain harus bisa bersaing juga harus menghadapi rentetan ejekan, kebencian, dan prasangka.

A   A   A   Pengaturan Font

Berdasarkan laporan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (US Agency for International Development) pada 2020 lalu menyatakan bahwa kaum perempuan terhambat oleh upah rendah, kondisi kerja yang buruk, kurangnya pengasuhan anak, dan terbatasnya akses terhadap keuangan dan pelatihan.

Untuk membantu perempuan di bidang yang didominasi laki-laki, pengemudi terkenal Kim Sokleang, yang lebih dikenal sebagai "Tuk-tuk Lady", tahun lalu mendirikan Asosiasi Pengemudi Siem Reap Remorque. Kelompoknya terdiri dari 20 pengemudi perempuan, enam di antaranya, seperti dia, adalah ibu tunggal.

"Diskriminasi terhadap perempuan Kamboja masih ada," kata Kim saat menunggu penumpang di Kuil Bayon.

Setelah bercerai pada tahun 2013, Kim mulai mengendarai tuk-tuk di Ibu Kota Phnom Penh untuk memberi makan kedua putranya.

"Pada hari pertama, saya tidak mendapat penumpang," kata Kim, mengenang bagaimana seorang perempuan pernah menolak untuk menaik tuk-tuk yang dikendarainya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top