Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Upaya Pengemudi Tuk-tuk Perempuan di Kamboja Melawan Prasangka Gender

Foto : AFP/TANG CHHIN Sothy

Pengemudi Tuk-tuk | Roeung ”Sopy” Sorphy, seorang pengemudi tuk-tuk perempuan di Kota Siem Reap, Kamboja, bersiap mengantar turis mengelilingi kompleks kuil Angkor Wat pada 17 November lalu. Menjadi pengemudi tuk-tuk merupakan tantangan bagi kaum perempuan di Kamboja karena mereka selain harus bisa bersaing juga harus menghadapi rentetan ejekan, kebencian, dan prasangka.

A   A   A   Pengaturan Font

Dia memulai kariernya setelah meminjam 3.000 dollar AS untuk membeli tuk-tuk, dan kini telah berkendara melalui jalan yang teduh di Taman Angkor selama lebih dari tiga tahun.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan suami saja," kata Sopy seraya mendesak lebih banyak perempuan untuk terjun dalam profesi ini. "Kami kuat seperti laki-laki," imbuh perempuan yang suaminya juga seorang sopir tuk-tuk.

Dia mengenakan tarif sekitar 15 dollar AS per penumpang untuk tur keliling Angkor, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO yang amat luas. Setelah bertahun-tahun, rekan-rekan prianya akhirnya mau menerimanya.

"Kami telah memenangkan hati mereka dan mereka pun berhenti mendiskriminasi kami. Mereka menganggap kami setara," kata Sopy.

Hadapi Diskriminasi
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top