UNICEF: 230 Juta Perempuan di Seluruh Dunia Jadi Korban Mutilasi Genital
Ilustrasi - Afrika merupakan negara dengan jumlah penyintas FGM terbanyak.
PBB - Jumlah perempuan yang selamat dari mutilasi alat kelamin mencapai 230 juta di seluruh dunia, kata UNICEF dalam laporan terbaru pada Kamis (7/3), meningkat 15 persen sejak 2016 meskipun ada kemajuan dalam upaya melawan praktik tersebut di beberapa negara.
"Ini benar-benar berita buruk. Ini adalah angka yang sangat besar, angka yang lebih besar dari sebelumnya," kata Claudia Coppa, penulis utama laporan yang dirilis bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.
Mutilasi alat kelamin perempuan, yang dikenal sebagai FGM atau di Indonesia disebut sunat perempuan, mencakup pengangkatan sebagian atau seluruh klitoris serta labia minora, dan penjahitan lubang vagina untuk mempersempitnya.
FGM, yang dapat menyebabkan pendarahan atau infeksi yang fatal, juga dapat menimbulkan akibat jangka panjang seperti masalah kesuburan, komplikasi persalinan, lahir mati, dan nyeri saat berhubungan seksual.
Afrika merupakan negara dengan jumlah penyintas FGM terbanyak, yakni lebih dari 144 juta jiwa, melampaui Asia (80 juta jiwa) dan Timur Tengah (enam juta jiwa), menurut survei terhadap 31 negara yang banyak melakukan praktik tersebut.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya