Unair Luncurkan Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku
Rektor Unair, Mohammad Nasih
Foto: istimewaJAKARTA - Universitas Airlangga (Unair) meluncurkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Unair, peluncuran tersebut menunjukkan komitmen Unair di bidang riset dan inovasi.
“Unair bertekad untuk terus berinovasi menghasilkan riset-riset berkualitas dan mengabdi kepada masyarakat demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Kegiatan ini menjadi simbol bahwa Unair tidak hanya berorientasi pada prestasi akademik, tetapi kebermanfaatan bagi bangsa dan negara,” ujar Rektor Unair, Mohammad Nasih, dalam Sidang Dies Natalis ke-70, di Surabaya, Senin (11/11).
Nasih menjelaskan, vaksin PMK ini merupakan hasil riset kolaboratif dari tim peneliti Unair sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya, vaksin tersebut dapat mendukung program pemerintah terkait makan bergizi.
“Insha Allah, kita siap berkontribusi di bidang pergizian dengan pervaksinan ini sebagai kontribusi kita untuk bangsa dan negara,” terangnya.
Peneliti Unair, Fedik Abdul Rantam, menerangkan, PMK merupakan penyakit disebabkan oleh virus yang menyerang pada hewan berkuku genap, utamanya adalah sapi, kambing, domba, kerbau. Tingkat kematian rendah, tetapi penyebaranya sangat cepat, tahan dalam air, kotoran hewan (faces), mudah menular melalui udara, air, makanan, dan peralatan kandang, baju dan alat.
Dia melanjutkan, penyakit ini menyebabkan hewan menjadi kurus dan dapat persisten dalam waktu yang cukup lama. Dengan demikian, penyakit ini disebut penyakit ekonomil, sehingga dapat menyebabkan produksi susu menurun sulit untuk kembali normal, penurunan produksi susu dari 25 liter menjadi 10 liter, dan nilai karkasnya rendah.
“Oleh karena itu pencegahan penyebaran PMK melalui vaksinasi sangat penting,” ucapnya.
Fedik menerangkan, tahun 2023 penyakit PMK melanda Indonesia kembali dan sampai saat ini masih belum bisa dibebaskan dari serangan penyakit tersebut. Terbukti masih terdapat spot outbreak di berbagai daerah.
Dia mengungkapkan, virus PMK mempunyai empat macam viral protein 1,2,3,4, dan protein tersebut mempunyai peranan berbeda dalam patogenesisnya untuk menginfeksi sel epitel terutama di mulut dan teracak kaki (corona kaki). Virus yang mempunyai genom ssRNA tidak mempunyai cross protective diantara serotipe O, A, C, SAT1,2,3.
“Di Indonesia penyakit PMK termasuk serotipe O, oleh karena itu sangat diperlukan vaksin isolate lokal sesuai dengan penyebab penyakit dilapangan,” katanya.
Berita Trending
- 1 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 2 Trump Mulai Tangkapi Ratusan Imigran Ilegal
- 3 Menkes Tegaskan Masyarakat Non-peserta BPJS Kesehatan Tetap Bisa Ikut PKG
- 4 Ketua Majelis Rektor: Rencana Kampus Kelola Tambang Jangan Jadi Masalah Baru
- 5 Berpotensi Kembali Terkoreksi Jelang Akhir Pekan
Berita Terkini
- Junta Serang Benteng Pertahanan Pemberontak di Mandalay
- Relawan Petugas Pembebasan Bersyarat Jepang yang Berjasa Turunkan Angka Kejahatan
- Tutup Kebijakan Impor Pangan dengan Kenakan Tarif Tinggi
- Iming-iming yang Sangat Menarik, Trump Tawarkan Pajak Lebih Rendah ke Investor yang Masuk ke AS
- UNICEF Sebut 242 Juta Murid Sekolah Terdampak Guncangan Iklim pada 2024