Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Inklusi Keuangan

UMKM Terkendala Keterbatasan Akses Kredit

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Dari survei tersebut, Eko menjelaskan sebanyak 85 persen penduduk Indonesia telah memiliki akses terhadap layanan jasa keuangan, sedangkan, sebanyak 15 persen penduduk masih tergolong unbanked people. "Inklusi keuangan di Indonesia dari periode ke periode sebenarnya naik, tapi kita punya target yang lebih tinggi, tahun depan (2024) itu 90 persen," ujar Eko.

Namun demikian, lanjut dia, capaian nasional tersebut masih kalah dengan indeks inklusi keuangan berbagai negara lain, bahkan di Asia Tenggara. Berdasarkan laporan World Bank, inklusi keuangan Indonesia sebesar 51 persen pada tahun 2021, atau di bawah beberapa negara Asia Tenggara lainnya, diantaranya Vietnam sekitar 58 persen, Malaysia sekitar 90 persen, Thailand sekitar 95 persen, dan Singapura sekitar 98 persen.

Akses Kredit

Pada kesempatan sama, ekonom Senior Indef, Aviliani menyampaikan pengembangan Innovative Credit Scoring (ICS) di Indonesia penting untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kredit. "Akses kredit di Indonesia perlu ditingkatkan dengan memperhatikan kualitas kredit," ujar Aviliani.

Dia menjelaskan ICS merupakan penilaian kelayakan kredit dengan memanfaatkan data-data nonekonomi keuangan yang tersedia, di antaranya data telekomunikasi, data e-commerce, dan data digital footprints lainnya. Menurut dia, data ICS perlu terhubung dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga data dan informasi setiap debitur akan lebih komprehensif.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top