UIN Jakarta Kukuhkan Tujuh Guru Besar Ilmu Sosial Humaniora
Pengukuhan guru besar Ilmu Sosial Humaniora
Foto: antarafotoJAKARTA - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengukuhkan tujuh guru besar ilmu sosial humaniora.
Dalam acara yang berlangsung di Tangerang Selatan, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu sejarah kebudayaan Islam, Prof. Dr. H Nurochim dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu manajemen pendidikan, dan Prof. Dr. Imam Subchi dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu antropologi agama.
Selanjutnya, Prof. Dr. Muhammad Farkhan dan Prof. Dr. Frans Sayogie M.Pd dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu linguistik terapan, Prof. Dr. Alek dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu pendidikan Bahasa Inggris, dan Prof. Burhanuddin Muhtadi M.A. Ph.D dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu politik.
- Baca Juga: Museum NTB Teliti Tradisi Berladang Masyarakat Sasak
- Baca Juga: RUU Penyiaran Masuk Prolegnas Prioritas
"Mudah-mudahan dengan bertambahnya guru besar di UIN Jakarta akan semakin meningkat karya akademik, akan semakin banyak temuan-temuan teori baru, teknologi baru, desain baru atau bahkan model baru, yang dapat digunakan oleh ragam profesi dan pekerjaan," kata Ketua Senat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada pada acara pengukuhan di Jakarta, Rabu (29/11).
Dede juga menyampaikan bahwa kehadiran 42 guru besar baru di berbagai bidang ilmu merupakan prestasi membanggakan bagi UIN Jakarta.
Menurut dia, para guru besar diharapkan dapat memberikan kontribusi besar pada upaya perbaikan dalam berbagai sektor kehidupan.
"Pada perbaikan sektor kehidupan dan profesi jasa dan sosial, penelitian sejarah sangat diperlukan untuk menjelaskan fakta sejarah masa lalu dan merancang kebutuhan kini dan esok," katanya.
Dia mengemukakan bahwa para guru besar mengemban amanat untuk melakukan perubahan desain berdasarkan ilmu dan kajiannya.
Ia mencontohkan, guru besar bidang pendidikan Bahasa Inggris bisa mengembangkan metode pembelajaran Bahasa Inggris yang efektif.
"Demikian pula desain model demokrasi bagi masyarakat yang not well-educated, itu perlu didesain oleh para guru besar di bidang ilmu politik," tuturnya.
Berita Trending
- 1 Sekjen PDIP Hasto Tegaskan Kepemimpinan Risma dan Gus Hans di Jawa Timur Lebih Berakar pada Prestasi
- 2 Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
- 3 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingatkan Tambang Emas Rawan Disalahgunakan Pilkada Jember
- 4 Petembak Bekasi Lolos Seleksi Olimpiade Remaja 2026
- 5 Kemendes Petakan Potensi Desa untuk Pasok Pangan Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
- Produsen Jepang Gunakan Teknologi Canggih untuk Jenis Ban Baru
- Wirausahawan Muda Butuh Ikut Pelatihan
- V BTS Berkolaborasi dengan Bing Crosby Melalui Single White Christmas
- Transaksi Makin Nyaman, Bank Mandiri Hadirkan Layanan Verifikasi Bank Garansi
- NCT Dream Buka Pop-Up Store untuk Menyambut Comeback