Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
Debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024).
Foto: ANTARA/Aprillio AkbarJakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Pramono Anung-Rano Karno bersaing ketat pada Pilkada Jakarta.
"Meski, Pilkada Jakarta diikuti oleh tiga pasangan calon, namun persaingan ketat terjadi antara pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno," kata dia di Jakarta, Selasa (5/11).
Ia mengatakan hal itu menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 1, RIDO mencapai 34,6 persen, pasangan calon nomor urut 3, Pramono-Rano 38,3 persen, dan pasangan calon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang maju lewat jalur independen mencapai 3,3 persen.
- Baca Juga: Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- Baca Juga: Penolakan Kekerasan pada Perempuan
"Memang (hasil survei Litbang Kompas) masih dalam rentang margin of error dan masih banyak undecided voters-nya (yang belum menentukan pilihannya) ada sebanyak 23,8 persen," ucapnya.
Menurut Ujang, undecided voters tersebut akan turut menentukan elektabilitas para peserta pilkada Jakarta.
"Jadi, seandainya undecided voters itu bisa diambil oleh Ridwan Kamil-Suswono ya masih bisa punya peluang unggul," ujarnya.
Dia menilai peta politik di Jakarta masih dinamis.
Oleh karena itu, ia mengaku belum berani menyatakan salah satu peserta Pilkada Jakarta bakal unggul dan memenangkan kontestasi.
"Jadi, saat ini masih bisa saling mengalahkan, bisa saling mengungguli antar dua kandidat tersebut (Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno). Saya melihat ya memang masih terus dinamis dan masih terus bergerak menjelang pencoblosan nanti," katanya.
Ujang optimistis hasil survei masih bisa berubah. Para calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta mempunyai kesempatan yang sama untuk mempertebal dukungan dan elektabilitas mereka.
"Tentu elektabilitas ini terus bergerak, akan mengalami perubahan hingga menjelang akhir pencoblosan, masih ada kurang lebih 22 hari ke depan tentu dinamika survei masih terus akan berjalan," kata dia.
Survei itu dilakukan pada 20-25 Oktober 2024 dengan jumlah responden 800 orang yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat.
Tingkat keterpercayaan atas survei tersebut berada pada angka 95 persen dengan margin of error 3,46 persen.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- BMKG: Hari Ini Hujan akan Mengguyur Sejumlah Kota Besar di Indonesia
- Polisi Masih Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus dan Truk di Tol Pandaan-Malang
- Bus Rombongan Siswa SMP IT Berencana ke Kampung Inggris Sebelum Terjadi Kecelakaan di Tol Pandaan
- CIMB Niaga Berdayakan UMKM di Indonesia Timur
- Saham Honda Melonjak 16 Persen Setelah Pengumuman Pembelian Kembali