Sabtu, 15 Mar 2025, 13:37 WIB

UGM Mengembangkan Alat Pemeriksa Kesehatan Anak Berbasis AI 

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat pemeriksaan kesehatan anak berbasis kecerdasan buatan (AI).

Foto: ANTARA

YOGYAKARTA– Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat pemeriksaan kesehatan anak berbasis kecerdasan buatan (AI).  

Salah satu peneliti dari DTETI Rahmat Widadi dalam keterangannya di Yogyakarta, Sabtu (15/3), menyampaikan bahwa inovasi ini tidak hanya mempercepat proses pemeriksaan atau pengukuran kesehatan anak, tetapi juga menyediakan sistem antrean yang lebih informatif dan ramah pengguna. 

"Pada alat ukur terpadu, kami menggabungkan fungsi penimbangan, pengukuran suhu, dan tinggi badan berbasis mikrokontroler, dengan desain ramah anak,” ujarnya.

Menurut dia, inovasi tersebut meningkatkan efisiensi dan akurasi pemeriksaan kesehatan di poliklinik anak, sekaligus membuat pengalaman medis lebih nyaman bagi pasien kecil.

Menurut dia, teknologi AI yang diterapkan memungkinkan analisis data kesehatan secara real-time, serta integrasi langsung dengan rekam medis elektronik di rumah sakit.

Selain alat pemeriksaan kesehatan anak, tim DTETI UGM juga mengembangkan sistem pendaftaran dan Customer Relationship Management (CRM) berbasis AI untuk rumah sakit.

Sistem itu memungkinkan pra-pendaftaran pasien, penentuan prioritas layanan berdasarkan riwayat kesehatan, serta optimalisasi interaksi pasien dengan tenaga medis.

Peneliti lainnya, Syukron Abu Ishaq Alfarozi berharap sistem tersebut dapat memberikan rekomendasi, menilai urgensi medis, dan mengatur prioritas layanan berdasarkan riwayat kesehatan pasien.

Syukron berujar penelitian yang ia lakukan untuk mengembangkan sistem ini, dia lakukan bersama 14 mahasiswa Program Doktor Teknik Elektro DTETI.

"Sistem ini mencoba untuk memfasilitasi pra-pendaftaran pasien yang lebih modern dan efisien, serta mengoptimalkan manajemen interaksi pasien," kata dia.

Dia berharap inovasi alat yang telah diserahkan ke Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM pada 5 Desember 2024 silam ini dapat mempercepat proses administratif, meningkatkan kepuasan pasien, dan memperbaiki kualitas layanan kesehatan di RSA UGM.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: