Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Krisis di Yerusalem I Netanyahu Sesumbar Eropa akan Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

UE Tak Mau Dukung Putusan Trump

Foto : REUTERS/Goran Tomasevic

Demonstran Palestina l Sejumlah pemuda Palestina yang memprotes pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, melempari batu ke arah pasukan Israel dekat pemukiman Yahudi di Beit El, Ramallah, Tepi Barat, Senin (11/12). Dilema status Yerusalem tercatat telah menjadi tantangan terbesar bagi terciptanya perdamaian Israel dan Palestina dari generasi ke generasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Penolakan pengakuan AS bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel, menuai penolakan dari banyak negara. Uni Eropa bahkan menolak pernyataan PM Israel yang menyebut akan banyak negara lain akan mengikuti langkah AS.

BEIRUT - Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Isreal, sampai Senin (11/12) masih menuai kecaman. Uni Eropa (UE) bahkan secara tegas menolak pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyebut bahwa dukungan atas pernyataan Trump tersebut akan diikuti oleh negara-negara lain.

"Karena pengakuan atas kenyataan ini sangat penting bagi dasar perdamaian. Sekarang ini waktunya bagi masyarakat Palestina mengakui negara Yahudi dan mengakui fakta negara itu sekarang punya sebuah ibu kota yang disebut Yerusalem," kata PM Netanyahu dalam sebuah pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri UE di Brussels, Belgia, pada Senin (11/12), yang dijawab dengan gelengan kepala para menteri itu.

"Saya sangat yakin, meskipun kita belum punya sebuah kesepakatan, namun inilah yang akan terjadi di masa depan. Saya yakin pada ini semua, sebagian besar negara-negara Eropa akan memindahkan kantor-kantor kedutaan besar mereka ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel serta dengan cepat berhubungan dengan kami terkait keamanan,kemakmuran dan perdamaian," imbuh PM Netanyahu.

Respons yang mengejutkan, diperlihatkan sekutu dekat Israel di Eropa, Republik Ceko. Negara itu bahkan memperingatkan keputusan Trump itu sungguh buruk bagi upaya perdamaian. Sedangkan pemerintah Prancis berkeras status Yerusalem, yang sampai sekarang masih dalam perebutan, hanya bisa disetujui oleh masyarakat Israel dan Palestina.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top