Tumpukan Utang Terus Menghantui Pelemahan Rupiah
Genjot Produktivitas
Pada kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, mengaku utang jumbo menjadi salah satu pemicu melemahnya nilai tukar rupiah.
"Penyebab nilai tukar terdepresiasi karena supply dollar AS terbatas, sementara permintaan dollar AS lebih besar, misalnya untuk bayar utang, kebutuhan impor, dan lain sebagainya," jelas Esther.
Ia pun mendorong agar pemerintah lebih transparan melaporkan utangnya agar bisa diawasi publik dan bisa diukur kemampuan negara membayar utang. Bagaimanapun, utang yang besar berdampak pada APBN.
Esther juga mendorong agar produktivitas terus digenjot agar memperkuat nilai tukar. "Jika suatu negara semakin produktif maka semakin kuat dan stabil nilai tukar rupiah terhadap dollar AS," kata Esther.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya