![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Trump Menentang Keras Ukraina Menembakkan Rudal ke Wilayah Russia
Presiden AS terpilih Donald Trump.
Foto: Variety/GettyWASHINGTON - Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari Kamis (12/12), dia sangat tidak setuju dengan tindakan Ukraina yang menembakkan rudal yang dipasok Amerika ke dalam wilayah Russia.
Tetapi Trump bersikeras dia tidak akan meninggalkan Ukraina karena dukungan AS untuk Kyiv akan menjadi pengaruh utama dalam upaya mengakhiri perang.
Pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan lengser telah memasok rudal ATACMS jarak jauh ke Ukraina yang dapat menembus wilayah Russia, sehingga memicu kemarahan dari Moskow yang telah menanggapi dengan rudal hipersonik barunya.
"Saya sangat tidak setuju dengan pengiriman rudal ratusan mil ke Russia. Mengapa kita melakukan itu?" kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Majalah Time yang menobatkannya sebagai "tokoh tahun ini" pada hari Kamis.
"Menurutku itu keputusan yang bodoh."
Rudal ATACMS memiliki jangkauan maksimum 190 mil (300 kilometer) menurut data publik.
Wawancara tersebut dilakukan sebelum Thanksgiving dan pertemuan penting Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang ditengahi oleh presiden Prancis di sela-sela pembukaan kembali katedral Notre Dame .
"Kami hanya meningkatkan perang ini dan membuatnya semakin buruk," tambahnya.
Ketika didesak mengenai dukungannya terhadap Ukraina, yang sejauh ini suam-suam kuku setelah Partai Republik mempertanyakan biaya untuk mendukung Kyiv, Trump mengatakan ia akan menggunakan dukungan Washington sebagai pengaruh untuk mengakhiri perang.
"Saya ingin mencapai kesepakatan dan satu-satunya cara untuk mencapai kesepakatan adalah dengan tidak meninggalkannya."
Kantor berita Russia telah menanggapi komentar Trump, dengan menarik perhatian pada kritikan Partai Republik terhadap pendekatan Kyiv.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan dia "tidak akan terlibat perdebatan" dengan pemerintahan Trump yang baru mengenai pernyataan tersebut.
"Yang dapat saya lakukan adalah menegaskan kembali apa saja kebijakan dan arahan Presiden Biden, yaitu melakukan segala yang kami bisa... sehingga jika dan ketika ini sampai pada semacam negosiasi, Presiden Zelensky berada dalam posisi sebaik mungkin," ujarnya kepada wartawan.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Masyarakat Bisa Sedikit Lega, Wamentan Jamin Stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
- 5 Leyton Orient Berharap Kejutkan City
Berita Terkini
-
Ketua Dewan Pembina SOKSI, Bamsoet: Rapat Pleno Diperluas SOKSI Tetapkan Munas XII SOKSI Digelar 20 Mei 2025
-
Rayakan Perbedaan dan Keberagaman, Bintang Hadirkan Instalasi Imersif ‘Bintang Dunia Tanpa Syarat’
-
Patrick Kluivert Kasih Masukan untuk Jersey Terbaru Timnas Indonesia
-
110 Ribu Akun Berpartisipasi Pilih Desain Jersey Timnas
-
Lisa BLACKPINK Rilis Lagu Baru Bareng Doja Cat & RAYE