Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerusakan Lingkungan

“Triple Planetary Crisis", Tantangan dalam Mencapai SDGs

Foto : ISTIMEWA

SUHARSO MONOARFA Kepala Bappenas - Ketersediaan air sangat penting untuk pertanian, demikian pula dengan energi yang tidak hanya dibutuhkan untuk menggerakkan sistem irigasi, tapi juga untuk mengolah hasil panen.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyampaikan bahwa triple planetary crisis (ancaman perubahan iklim, peningkatan polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayati) menjadi tantangan dalam upaya mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, dalam Konferensi Tahunan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs Annual Conference (SAC) 2023 di Yogyakarta, Senin (6/11), mengatakan masih banyak tantangan di sejumlah wilayah, baik dari sisi aspek sosial, ekonomi, lingkungan, maupun tata kelola dalam situasi yang bergerak dinamis.

"Kita sama-sama pahami bahwa hari ini kita di seluruh dunia menghadapi triple planetary crisis, yakni ancaman perubahan iklim, peningkatan polusi, dan kehilangan keanekaragaman hayati," kata Suharso.

Ancaman perubahan iklim, jelasnya, berdampak pada kelangkaan air serta penurunan produktivitas pertanian.

Di Indonesia, diprediksi terjadi penurunan curah hujan tahunan sekitar 1-4 persen selama periode 2020-2034. Hal itu akan berimplikasi terhadap potensi kekeringan, ketersediaan air yang berkurang, dan memicu konflik kebutuhan air.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top