![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Triliuner Elon Musk Mendesak Pengadilan Blokir Konversi OpenAI yang Ilegal untuk Mencari Keuntungan
Triliuner asal AS, Elon Musk
Foto: ANGELA WEISS/AFPWASHINGTON – Triliuner Elon Musk, yang mendirikan OpenAI pada tahun 2015, tetapi telah meninggalkannya, telah meminta pengadilan AS untuk menghentikan perusahaan tersebut berubah menjadi perusahaan yang mencari laba, media AS melaporkan pada hari Sabtu.
Dikutip dari The Straits Times, menurutnya OpenAI melakukan konversi ilegal menjadi bisnis yang mencari laba, dengan mengatakan penghentian dominasi pembuat ChatGPT yang semakin cepat sangat dibutuhkan untuk melindungi perusahaan rintisan kecerdasan buatannya sendiri serta masyarakat umum.
Dalam pengajuan pengadilan terbarunya, Musk melanjutkan serangannya yang telah berlangsung berbulan-bulan terhadap Sam Altman, sembilan tahun setelah mereka bekerja sama untuk meluncurkan OpenAI sebagai lembaga nirlaba dengan misi yang dinyatakan untuk mengembangkan kecerdasan buatan generatif demi kepentingan masyarakat.
Musk mengulangi klaim sebelumnya OpenAI mengingkari janji kepadanya dan mengabaikan tujuan pendiriannya sebagai lembaga amal ketika menerima dukungan miliaran dollar AS dari Microsoft mulai tahun 2019.
Ia kini mengatakan tanpa campur tangan pengadilan yang cepat, akan segera terlambat untuk menghentikan "raksasa" milik Altman dari menghancurkan para pesaingnya.Seorang juru bicara OpenAI mengatakan gugatan Musk kembali mengulang keluhan tak berdasar yang sama dan tetap sama sekali tidak berdasar.
Perubahan Struktur
Perusahaan Altman sedang dalam pembicaraan awal dengan Kantor Jaksa Agung California mengenai proses perubahan struktur perusahaannya, Bloomberg News melaporkan pada bulan November.
Musk pertama kali menggugat OpenAI di pengadilan negara bagian California pada bulan Februari, membatalkan kasus tersebut pada bulan Juni dan mengajukan pengaduan di pengadilan federal di Oakland, California, pada bulan Agustus.
Perintah yang sekarang dimintanya akan menunda restrukturisasi OpenAI sementara pertarungan hukum berlangsung.
Musk juga meminta hakim untuk melarang OpenAI mengadakan perjanjian dengan investor untuk tidak mendanai pesaing yang menurutnya melanggar undang-undang antimonopoli federal.
"Apa pun kelonggaran yang mungkin diberikan OpenAI berdasarkan hukum antimonopoli sebagai badan amal yang diakui, OpenAI memilih untuk mengabaikannya saat menyerahkan diri kepada Microsoft demi keuntungan," tulis pengacara Musk, dengan mengatakan OpenAI harus mematuhi aturan yang sama seperti perusahaan lain.
OpenAI tidak boleh berkeliaran di pasar seperti Frankenstein, yang dibentuk dari bentuk perusahaan mana pun yang melayani kepentingan finansial Microsoft dan Altman pada saat tertentu.
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Masyarakat Bisa Sedikit Lega, Wamentan Jamin Stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
- 5 Peningkatan PDB Per Kapita Hanya Dinikmati Sebagian Kecil Kelompok Ekonomi
Berita Terkini
-
Rayakan Perbedaan dan Keberagaman, Bintang Hadirkan Instalasi Imersif ‘Bintang Dunia Tanpa Syarat’
-
Patrick Kluivert Kasih Masukan untuk Jersey Terbaru Timnas Indonesia
-
110 Ribu Akun Berpartisipasi Pilih Desain Jersey Timnas
-
Lisa BLACKPINK Rilis Lagu Baru Bareng Doja Cat & RAYE
-
Rayakan Valentine, Soundcore Tawarkan Paket Audio Two in One