Transisi Energi yang Berkeadilan, Aksi Iklim Jangan Sampai Tumbalkan Masyarakat
Tambang tembaga terbuka di Spanyol. Lebih banyak tembaga dibutuhkan untuk infrastruktur listrik terbarukan.
Proses peralihan ke energi terbarukan diharapkan turut menjamin kepastian pekerjaan yang layak dan pantas bagi pekerja tambang yang segera berakhir.
Nick Bainton, The University of Queensland dan Deanna Kemp, The University of Queensland
Banyak negara berlomba-lomba memperbanyak penggunaan energi terbarukan. Industri bahan bakar fosil kian surut. Namun, apa yang akan terjadi terhadap tenaga kerja lokal, komunitas, ataupun bisnis yang bergantung padanya?
Dalam konferensi iklim global di Glasgow (COP26) tahun 2021 lalu, perwakilan dunia usaha, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil mendiskusikan bagaimana "just transition" atau "transisi berkeadilan" dapat mengatasi tantangan-tantangan di atas.
Harapannya, proses peralihan ke energi terbarukan ini turut menjamin kepastian pekerjaan yang layak nan pantas bagi pekerja di tambang batu bara, kilang minyak, pembangkit listrik yang segera berakhir.
Walau begitu, penelitian kami menekankan gagasan transisi berkeadilan harus diperluas. Pasalnya, banyak tambang baru yang harus dibuka demi memenuhi kebutuhan bahan mineral untuk infrastruktur energi terbarukan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya