Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Transisi Energi yang Berkeadilan, Aksi Iklim Jangan Sampai Tumbalkan Masyarakat

Foto : The Conversation/Shutterstock

Tambang tembaga terbuka di Spanyol. Lebih banyak tembaga dibutuhkan untuk infrastruktur listrik terbarukan.

A   A   A   Pengaturan Font

Istilah transisi berkeadilan dikenalkan pertama kali oleh pergerakan serikat pekerja pada dekade 1970-an. Istilah ini juga disebutkan dalam mukadimah Perjanjian Paris dan diperkuat dalam Deklarasi Silesia tahun 2018.

Perundingan di Glasgow pada 2021 lalu menjadi pemicu karena menempatkan ide transisi berkeadilan sebagai salah satu agenda pembahasan. Dalam pembukaan konferensi, eks presiden dan pengampanye keadilan iklim, Mary Robinson, menyatakan bahwa transisi energi harus menjunjung tinggi hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan hak pekerja di seluruh dunia.

Senada dengan Mary, Sekretaris Jenderal International Trade Union Confederation-konfederasi serikat pekerja global-Sharan Burrow, mengatakan bahwa aksi iklim harus menyejahterakan pekerja maupun komunitas dalam perekonomian hijau yang inklusif (melibatkan semua golongan).

Pernyataan mereka menambah gaung seputar Green New Deal (paket kebijakan yang mendukung pelestarian lingkungan) di berbagai negara.

Institute for Human Rights and Business, lembaga internasional yang mendukung bisnis berkelanjutan, yang mengadakan pertemuan pada COP26 juga berencana menjadi tuan rumah dalam perbincangan seputar transisi energi berkeadilan di setiap konferensi iklim PBB.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top