Wayang Kulit Kedu Bisa Dipakai untuk Pendidikan Ekologi, Bagaimana Ceritanya?
Tangkapan layar - Pertunjukan Wayang kulit Kedu oleh Ki Legowo yang diselenggarakan oleh Taman Budaya Jawa Tengah.
Tradisi budaya dan pengetahuan lokal berpengaruh penting dalam upaya meredam dan menanggulangi dampak perubahan iklim.
Gregorius Andika Ariwibowo, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Arief Dwinanto
Dalam publikasinya tahun 2022, International Council on Monuments and Sites (ICOMOS), asosiasi profesional untuk konservasi tempat warisan budaya di seluruh dunia, menyatakan bahwa tradisi budaya dan pengetahuan lokal berpengaruh penting dalam upaya meredam dan menanggulangi dampak perubahan iklim.
Di satu sisi, perubahan iklim dapat mengancam kelestarian tradisi dan warisan budaya melalui berbagai kerusakan fisik dan tekanan pada praktik budaya. Namun, di sisi lain, tradisi dan warisan budaya juga menjadi kunci untuk mengatasi perubahan iklim.
Pengetahuan ekologi tradisional yang hidup dalam masyarakat pada umumnya diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pengetahuan ekologi tradisional ini mencakup pengetahuan mengenai pengelolaan sumber daya alam, metode pertanian, pengelolaan hutan, dan penggunaan sumber daya air.
Pengetahuan ekologi tradisional sebagai bagian dari objek warisan budaya dapat mendukung upaya-upaya meredam dan menanggulangi dampak perubahan iklim. Sebab, menurut UNESCO, perlu ada sinergi dan kolaborasi antara pengetahuan lokal dengan pengetahuan modern dalam upaya-upaya tersebut. Seperti contohnya, melalui wayang kulit Kedu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya