Transisi Energi secara Bertahap Bisa Hemat Subsidi hingga Rp90 Triliun Per Tahun
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Pemerintah selama ini alokasikan sebesar 38 triliun rupiah untuk biaya berobat masyarakat akibat polusi udara.
JAKARTA - Transisi energi yang dilakukan secara bertahap akan menghemat subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 45-90 triliun rupiah per tahun.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di sela-sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2, di Badung, Bali, Senin (2/9), mengatakan tahapan-tahapan transisi energi tersebut, meliputi penghentian operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, di Cilegon, Banten, penerapan standar emisi karbon kepada para pelaku industri, serta mendorong penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Menurut Luhut, penggunaan EV dapat menghemat anggaran yang selama ini dialokasikan untuk menjadi subsidi bahan bakar minyak (BBM).
"Itu angka yang sangat besar dan kita bisa gunakan untuk kepentingan yang lebih banyak lagi ke depan," kata Luhut.
Dia juga menyinggung anggaran yang pemerintah selama ini alokasikan sebesar 38 triliun rupiah untuk biaya berobat masyarakat akibat polusi udara. Ia meyakini melalui transisi energi, pemerintah dapat mengatasi permasalahan polusi di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya