Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah I Pemerataan Elektrifikasi Nasional Terus Dilakukan

Transisi Energi Dipercepat dengan Memanfaatkan EBT

Foto : ISTIMEWA

RACHMAT MARDIANA Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi, dan Informatika, Kementerian PPN/Bappenas - Kalau kita bisa melakukan percepatan transisi energi maka akan membantu layanan ketenagalistrikan menjadi lebih baik.

A   A   A   Pengaturan Font

"Potensi energi baru yang ada masih belum banyak dikembangkan. Pemanfaatan EBT menjadi salah satu solusi mewujudkan pemerataan pelayanan tenaga listrik di wilayah terpencil atau terisolir," katanya.

Sebelumnya, Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Nurcahyanto menyebut Indonesia memiliki potensi besar, tersebar, dan beragam untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target bauran EBT.

Adapun pemanfaatan EBT yang ditargetkan sebesar 23 persen pada 2025 sebagaimana di dalam kebijakan energi nasional. "Kita memiliki target 23 persen, di 2022 baru sekitar 12,3 persen mungkin sekarang sudah mendekati 14 persen. Jadi, masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus kami kerjakan bersama-sama," kata Nurcahyanto.

Nurcahyanto mengungkapkan potensi EBT di Indonesia mencapai 3.687 gigawatt (GW) dari energi surya, hidro, bioenergi, bayu, panas bumi, dan laut. Saat ini, pemanfaatan EBT tersebut berada di angka 12.669 megawatt (MW).

"Potensi ini cukup besar, ESDM mencatat total tidak kurang dari potensi 3.687 GW. Jadi untuk EBT ini yang digunakan kami di ESDM melakukan modeling untuk net zero emission (NZE). Ini yang nantinya tantangan bagi ESDM dan juga kami selaku regulator bagaimana memanfaatkan potensi ini," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top