Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Transformasi Perpustakaan Lahirkan Ekosistem Digital Nasional

Foto : muhanmad zaki alatas/koran jakarta

Diskusi Inspirato Sharing Session bertajuk “Transformasi Perpustakaan Membentuk Ekosistem Digital Nasional”, Rabu (14/9).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menyambut era metavers, Perpustakaan Nasional dalam beberapa tahun terakhir sudah bertransformasi, dan terjibaku melahirkan sejumlah aplikasi digital popular, seperti Indonesia One Search (IOS) hingga Ipusnas. Meski begitu Perpusnas merasa hal itu belum cukup untuk mewujudkan ekosistem digital nasional.

"Tahun ini tagline Perpustakaan Nasional adalah transformasi perpustakaan menuju ekosistem digital nasional. Target kami tiga juta konten kreator di link-an yang kami himpun dari semua konten-konten kreator yang ada dari semua subjek pengetahuan," kata Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, dalam diskusi Inspirato Sharing Session bertajuk "Transformasi Perpustakaan Membentuk Ekosistem Digital Nasional", Rabu (14/9).

Ia menambahkan, bertepatan hari ini, 14 September 2022, Indonesia memperingati Hari Kunjung Perpustakaan dan Hari Literasi Internasional pada 8 September lalu, kami sudah berhasil melahirkan 3 juta konten kreator.

Syarif juga mengatakan pihaknya juga telah membahas konektivitas antara Perpusnas dengan teknologi penyimpanan data digital (block chain) sehingga bisa terhubung dengan perpustakaan-perpustakaan besar di dunia. Untuk mendukung hal itu, maka Perpusnas perlu melakukan perubahan paradigma perpustakaan. Dari yang hanya penyedia koleksi buku menjadi transfer knowledge.

"Tugas yang paling mendesak saat ini adalah melakukan transfer knowledge. Ukuran keberhasilan pemerintah pada semua level perpustakaan yang dibangun adalah ketika terjadi kemajuan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang paling rendah. Maka yang harus dilakukan, adalah mengubah cara bepikir, yaitu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Manusia Indonesia kini dipaksa hidup dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat," kata Syarif.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top