Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konsumsi Domestik

Transaksi Hari BBI 2021 Diprediksi di Atas Rp11,6 T

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan transaksi pada Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021 bakal melebihi transaksi pada tahun sebelumnya. Sebab, perhelatan BBI tahun ini digelar lebih panjang, yakni selama sembilan hari.

"Berkaca dari pelaksanaan Hari BBI pada 11-12 Desember 2020, yang mampu mencatatkan nilai transaksi sebanyak 11,6 triliun rupiah, maka pemerintah memproyeksikan Hari BBI kali ini, setidaknya menyamai catatan transaksi pada Hari BBI pada 11-12 Desember 2020 silam. Apalagi pelaksanaan program hari BBI tahun ini akan lebih panjang waktunya dibandingkan Hari BBI tahun lalu," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan di Jakarta, Rabu (5/5).

Oke menjelaskan dari hasil koordinasi Kementerian Perdagangan dengan kementerian/ lembaga terkait serta beberapa platform e-commerce, disepakati mengubah program Hari Belanja Online Nasional 2021 menjadi Hari Bangga Buatan Indonesia (Hari BBI 2021), dengan mengambil tema utama "Semakin Bangga Buatan Indonesia".

Menurut Oke, awalnya pemerintah ingin memberikan subsidi berupa gratis ongkos kirim untuk Hari BBI 2021, namun ternyata sejumlah platform e-commerce telah mencanangkan program gratis ongkir tersebut untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri di tengah kebijakan peniadaan mudik.

Berbagi Peran

Sehingga, pada penyelenggaraan Hari BBI 2021 ini, pemerintah dan pelaku usaha saling mendukung dan berbagi tugas dalam menjalankan peran masing-masing untuk mendorong konsumsi atau belanja produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam merayakan Idul Fitri.

"Pemerintah mengambil peran dengan berkampanye melalui berbagai media, sedangkan pelaku usaha menyediakan berbagai bentuk penawaran menarik seperti bebas ongkir dan program-program promosi belanja, untuk menarik minat belanja masyarakat," ungkap Oke.

Oke menambahkan, program tersebut menjadi penting dilakukan karena Indonesia berada di tengah pandemi Covid-19 sekaligus sedang berupaya membangkitkan perekonomian dari dampak pandemi. Sehingga, kata Oke, belanja online menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mendukung kedua hal di atas.

Apalagi, kontribusi konsumsi dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sangat signifikan mencapai hampir 60 persen dari PDB Indonesia (Data BPS). "Di dalamnya, termasuk sektor perdagangan, dan gratis ongkir tentunya akan membantu mendorong peningkatan pergerakan ekonomi nasional," ujar Oke.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top