Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tragedi Guru Budi

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Elizabeth B Hurlock (1978), anak mengalami tahapan perkembangan fisik, motorik, bicara, emosi, sosial, bermain, kreativitas, dan perkembangan moral pada usia sekitar 0-6 tahun. Ki Hajar Dewantara pun pernah mengatakan, keluarga sebagai tempat pertama anak-anak hidup dan berinteraksi berperan penting dalam proses tumbuh kembang, terutama pada masa-masa awal. Saat itu anak mudah menerima rangsang atau pengaruh lingkungan.

Jadi, pentingnya pendidikan dalam keluarga seyogianya menyadarkan orang tua betapa perilaku buruk seringkali akibat kondisi kehidupan keluarga yang tidak kondusif. Orang tua kerap lebih disibukkan urusan mencari materi, sehingga melupakan jalinan emosi dan komunikasi dengan anak. Padahal, sentuhan emosi dan komunikasi dapat menyebabkan anak merasakan kehangatan dan perhatian orang tua . Ini dapat mencegah anak melakukan pelarian ke hal-hal negatif.

Baca Juga :
Budaya Tanpa Empati

Sebab itu, orang tua jangan hanya memperhatikan pendidikan anak dengan sekadar menanyakan prestasi belajar di sekolah yang sifatnya kuantitatif. Perlu kerja sama keluarga dan sekolah dalam mengembangkan kualitas anak seutuhnya. Hal ini karena karakter positif anak tidaklah muncul seketika. Justru pembentukan karakter positif anak perlu dilakukan sejak berusia dini. Dan itu sepenuhnya berada di tangan keluarga.

Penulis Peneliti Institute for Democration and Welfarism Yogyakarta

Komentar

Komentar
()

Top